kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

AS berencana akan kirim delegasi ke Korea Utara beberapa minggu ke depan


Selasa, 05 Maret 2019 / 10:56 WIB
AS berencana akan kirim delegasi ke Korea Utara beberapa minggu ke depan


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan pada hari Senin (4/3), bahwa ia berharap AS akan mengirim delegasi ke Korea Utara dalam beberapa minggu ke depan. Delegasi tersebut dikirim setelah pembicaraan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berakhir tanpa kesepakatan pada pekan lalu.

Kedua pemimpin melakukan pertemuan puncak keduanya di Ibu Kota Vietnam, Hanoi tak membuahkan hasil apapun. Bahkan juga tidak ada rencana pertemuan ketiga di antara mereka ataupun delegasi kedua negara.

"Saya berharap, meskipun saya belum memiliki komitmen, bahwa kita akan kembali ke sana, bahwa saya akan memiliki tim di Pyongyang dalam beberapa minggu ke depan," ujar Pompeo kepada Biro Pertanian Iowa, seperti dikutip dari Reuters.

"Saya terus bekerja untuk menemukan tempat-tempat di mana ada minat bersama,"imbuhnya.

Kedua negara memberikan alasan berbeda terkait pengakhiran pertemuan kedua pemimpin yang terkesan tiba-tiba. Dalam konferensi pers, Trump mengatakan bahwa Korea Utara ingin semua sanksi dicabut seluruhnya.

Tetapi menteri luar negeri Korea Utara Ri Yong Ho membantah klaim itu selama konferensi pers tengah malam. Ia mengatakan, Korea Utara hanya meminta sebagian pencabutan sanksi sebagai imbalan atas pembongkaran situs nuklir utamanya di Yongbyon.

"Kami telah terlibat dalam proposisi mendasar untuk mencoba meyakinkan Ketua Kim, yang berusia 35 tahun, bahwa strategi bersejarah yang mengatakan bahwa, jika tidak ada senjata nuklir, Korea Utara akan jatuh, bahwa pemerintah akan jatuh, bahwa itu adalah milik mereka satu-satunya cara untuk mencapai keamanan bagi negara mereka. Dan mereka percaya itu. Mereka yakin itu akan melindungi mereka, "kata Pompeo.




TERBARU

[X]
×