Sumber: Arab News,Wall Street Journal | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk mengirim senjata sitaan milik pemberontak Houthi ke Ukraina. Senjata tersebut diduga dikirim dari Iran untuk mendukung Houthi di Yaman.
Wall Street Journal pada hari Selasa (14/2) melaporkan bahwa para pejabat AS sedang mempertimbangkan untuk mengirim lebih dari 5.000 senapan serbu, 1,6 juta butir amunisi senjata kecil, sejumlah kecil rudal antitank, dan lebih dari 7.000 sekering jarak ke Ukraina.
Langkah tersebut dipercaya mampu memperkuat militer Ukraina dalam mempertahankan diri dari serangan baru Rusia di tengah perang yang sedang memasuki tahun kedua.
Baca Juga: Militer Prancis Terancam Kekurangan Cadangan Amunisi karena Sibuk Membantu Ukraina
Tidak hanya itu, keputusan untuk mengirim ribuan senapan ke Ukraina juga bisa menjadi alat AS untuk menyerang Iran yang selama ini dicurigai memberikan dukungan drone secara diam-diam ke Rusia.
Aturan senjata PBB mengharuskan senjata yang disita untuk dihancurkan atau disimpan. Namun, pemerintahan Joe Biden di AS sedang meninjau apakah undang-undang tersebut memiliki celah yang cukup untuk mengalihkan senjata sitaan ke Ukraina.
Baca Juga: Iran Diduga Selundupkan Belasan Drone Canggih ke Rusia
Perdebatan tentang bagaimana mengelola senjata sitaan mulai muncul akhir tahun lalu ketika Angkatan Laut AS menyita jutaan butir amunisi di sebuah kapal penangkap ikan di lepas pantai Yaman.
Dilansir dari Arab News, ribuan senjata itu disita dalam beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari upaya global untuk mencegah Iran mendukung kelompok pemberontak di Yaman.
Houthi merebut ibu kota Yaman pada tahun 2014 dan telah terjebak dalam dalam perang dengan pemerintah yang diakui secara internasional sejak saat itu.