kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

AS bersiap mengepung Tiongkok di Laut China Selatan


Senin, 29 Juni 2020 / 06:01 WIB
AS bersiap mengepung Tiongkok di Laut China Selatan
ILUSTRASI. Ilustrasi kapal induk AS di Laut China Selatan.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LAUT CHINA SELATAN. Situasi di Laut China Selatan masih memanas. Amerika Serikat dikabarkan akan mengepung China di Laut China Selatan.

Mengutip Japan Times, pada Minggu (28/6/2020), dua kapal induk AS memulai latihan bersama di Laut Filipina. Latihan bersama ini digelar sehari setelah para pemimpin Asia Tenggara menyampaikan beberapa pernyataan terkuat mereka yang menentang klaim Beijing atas hampir seluruh Laut Cina Selatan dengan alasan historis.

Dua kapal perang AS itu adalah USS Nimitz dan USS Ronald Reagan Carrier Strike Groups. Angkatan Laut AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keduanya memulai latihan untuk meningkatkan komitmen responsif, fleksibel, dan abadi Amerika Serikat untuk perjanjian pertahanan timbal balik dengan sekutu dan mitra di Indo-Pasifik.

Baca Juga: Selain India, China juga sengketa perbatasan dengan 17 negara, termasuk Indonesia

“Kami secara agresif mencari setiap peluang untuk memajukan dan memperkuat kemampuan dan kecakapan kami dalam melakukan semua operasi perang domain,” kata Laksamana Muda George Wikoff, komandan Carrier Strike Group 5.

Dia menambahkan, “Angkatan Laut AS tetap memiliki misi yang siap dan dikerahkan secara global. Operasi dual carrier menunjukkan komitmen kami terhadap sekutu regional, kemampuan kami untuk secara cepat memerangi kekuatan di Indo-Pasifik, dan kesiapan kami untuk menghadapi semua pihak yang menentang norma-norma internasional yang mendukung stabilitas regional."

Baca Juga: Rasa tak aman di Asean meningkat gara-gara China bikin ulah di Laut China Selatan

Fokus pernyataan yang ditujukan pada sekutu regional itu akan menambah tekanan pada Tiongkok, yang mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, meskipun Filipina, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Taiwan dan Brunei memiliki klaim yang tumpang tindih di perairan itu.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×