kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   18,00   0,11%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

AS bersiap mengepung Tiongkok di Laut China Selatan


Senin, 29 Juni 2020 / 06:01 WIB
AS bersiap mengepung Tiongkok di Laut China Selatan
ILUSTRASI. Ilustrasi kapal induk AS di Laut China Selatan.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Beberapa hari sebelumnya, Angkatan Laut Amerika juga mengumumkan, kapal tempur litoral USS Gabrielle Giffords bergabung dengan dua kapal Pasukan Bela Diri Jepang untuk melakukan pelatihan di Laut China Selatan yang kontroversial pada hari Selasa pekan lalu.

Melansir Stripes.com, kapal Angkatan Laut AS berlayar dengan kapal pelatihan JMSDF JS Kashima dan JS Shimayuki untuk menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi saat beroperasi bersama.

Baca Juga: Sekitar 60% kapal perang AS berada di kawasan Indo-Pasifik, ini kekhawatiran China

"Kesempatan untuk beroperasi dengan teman-teman dan sekutu kita di laut sangat penting untuk kesiapan dan kemitraan kita bersama," kata Komandan Belakang Expeditionary Strike Group 7, Laksamana Muda Fred Kacher dalam pernyataannya seperti yang dikutip Stripes.com.

Peningkatan aktivitas militer AS

Titik masuk timur Laut China Selatan dan perairan di sekitarnya dilaporkan telah menunjukkan kesibukan aktivitas militer dalam beberapa hari terakhir, termasuk, menurut sebuah think tank China, beberapa misi pengawasan oleh pesawat mata-mata AS.

Baca Juga: Pejabat saling adu pedang di Asia Tenggara, hubungan China-AS kian membara

South China Sea Strategic Situation Probing Initiative, yang berbasis di Institut Penelitian Kelautan Universitas Peking di Beijing, mengatakan telah mencatat adanya misi dengan menggunakan situs pelacakan penerbangan dan memposting gambar dugaan penerbangan di Twitter.

Drew Thompson, seorang peneliti di National University of Singapore, menulis di Twitter  bahwa di antara pesawat-pesawat itu, sepasang Orion P-8 Angkatan Laut AS telah mengambil alih posisi atas target kepentingan bawah laut, yang kemungkinan besar merupakan kapal selam milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang bergerak melalui Bashi Channel.

"Dengan kapal induk Reagan yang beroperasi di dekatnya, mengawasi dengan cermat area tersebut dan menciptakan apa yang disebut garis piket adalah langkah standar untuk melindungi kapal induk dari kapal selam yang berbasis di Hainan," tulis Thompson seperti yang dilansir Japan Times, merujuk pada Pulau Hainan, rumah bagi pangkalan kapal selam China.

Baca Juga: China: Militer AS kerahkan 375.000 tentara dan 60% kapal perang ke Asia Pasifik



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×