Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KUBINKA. Kontrak baru dengan Turki tentang pengiriman sistem rudal anti-pesawat jarak menengah S-400 buatan Rusia bisa segera ditandatangani, CEO Rosoboronexport Alexander Mikheyev mengatakan pada Senin (23/8).
"Konsultasi berlanjut dan berada pada tahap akhir. Kami akan segera mulai meresmikan kontrak dengan mitra kami," kata Mikheyev di forum teknis militer internasional Army 2021 di Kubinka, Rusia, seperti dikutip TASS.
Keberhasilan itu tercapai di pameran industri pertahanan internasional IDEF 2021 yang berlangsung di Turki pada Agustus 2021. "Pameran itu sukses dan delegasi kami membawa kembali program permintaan yang cukup bagus," ujar Mikheyev.
Baca Juga: Putin: Rusia memulai proyek 2 kapal perang dan 4 kapal selam canggih
Moskow dan Ankara menandatangani kesepakatan pada 2017 lalu tentang pengiriman sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia ke Turki, sehingga menjadikannya anggota NATO pertama yang membeli sistem rudal pertahanan udara itu.
Keputusan Turki untuk membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia tersebut membuat marah Amerika Serikat dan NATO. Sejauh ini, Washington tidak meninggalkan upayanya untuk membuat Ankara membatalkan pembelian rudal S-400 .
S-400 Triumf, NATO menyebutnya SA-21 Growler, adalah sistem rudal permukaan-ke-udara terbaru yang mulai beroperasi pada 2007. Sistem ini dirancang untuk menghancurkan pesawat serta rudal jelajah dan balistik.
Selain itu, rudal S-400 juga bisa digunakan melawan instalasi darat. Sistem pertahanan udara itu dapat menyerang target pada jarak hingga 400 km dan ketinggian hingga 30 km di bawah tembakan juga gangguan musuh yang intensif.