Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
"Kami juga membahas peningkatan signifikan dalam pembelian produk AS oleh China serta tindakan di masa depan yang diperlukan untuk mengimplementasikan perjanjian tersebut," ungkap pejabat USTR.
Baca Juga: Belum Selesai Dengan TikTok, Trump Siap Meminta Perusahaan Teknologi Lain Hengkang
Ole Houe, Direktur Advisory Services di perusahaan pialang pertanian Sydney IKON Commodities mengatakan, pembicaraan antara AS dan China ini telah mendorong sebagian besar komoditas bullish.
Itu terjadi di saat Trump sangat membutuhkan kabar baik untuk membantunya dalam pertarungan pemilihan presiden berikutnya. "Kabar ini dapat menyebabkan permintaan yang lebih tinggi untuk produk AS." kata Ole.
Pembelian barang-barang AS oleh China melambat belakang. Sementara berdasarkan kesepakatan dagang itu, China harus melakukan pembelian sebesar US$ 77 miliar pada tahap pertama.
Meskipun China baru-baru ini telah meningkatkan pembelian barang-barang pertanian termasuk kedelai, namun itu masih jauh dari memenuhi komitmennya untuk membeli barang-barang pertanian AS senilai $ 36,5 miliar sesuai kesepakatan dagang tahap I.
Baca Juga: China memulai penyelidikan anti dumping terhadap impor anggur dari Australia
Berdasarkan data Biro Sensus, AS hanya mengekspor US$ 7,27 miliar barang pertanian ke China pada paruh pertama tahun ini. China hanya membeli 5% dari target US$ 25,3 miliar produk energi dari AS pada paruh pertama tahun 2020.
Perusahaan minyak milik negara China telah memesan kapal tanker untuk membawa setidaknya 20 juta barel minyak mentah AS untuk Agustus dan September.