kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS dan Sekutu Bidik Sanksi Baru Bagi Rusia, Termasuk Larangan Akses SWIFT Bagi Bank


Minggu, 27 Februari 2022 / 12:16 WIB
AS dan Sekutu Bidik Sanksi Baru Bagi Rusia, Termasuk Larangan Akses SWIFT Bagi Bank
ILUSTRASI. Ilustrasi Perang Rusia-Ukraina. REUTERS/Umit Bektas


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Amerika Serikat dan sekutunya memutuskan untuk memblokir akses bank-bank Rusia tertentu ke sistem pembayaran internasional SWIFT sebagai hukuman lebih lanjut atas Moskow karena melanjutkan serangan militernya terhadap Ukraina.

Mengutip Reuters, Minggu (27/2), langkah-langkah tersebut yang akan mencakup pembatasan cadangan internasional bank sentral Rusia, akan diterapkan dalam beberapa hari mendatang, kata kedua negara dalam pernyataan bersama, yang juga menjanjikan tindakan lebih lanjut ke depan.

"Kami akan meminta pertanggungjawaban Rusia dan secara kolektif memastikan bahwa perang ini adalah kegagalan stretagis bagi Putin," tulis para pemimpin Komisi Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat.

"Bahkan di luar tindakan yang kami umumkan hari ini, kami siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas serangannya terhadap Ukraina."

Langkah itu dilakukan setelah Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan sanksi minggu ini pada bank-bank besar Rusia serta Presiden Vladimir Putin, antara lain, ketika pasukan Moskow mendorong ke jantung Ukraina menuju Kyiv.

“Ketika pasukan Rusia melancarkan serangan mereka di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya, kami memutuskan untuk terus mengenakan biaya besar-besaran di Rusia. Biaya yang selanjutnya akan mengisolasi Rusia dari sistem keuangan internasional dan ekonomi kami,” kata Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa, eksekutif Uni Eropa.

Baca Juga: Setelah Facebook, Giliran YouTube Blokir Iklan untuk Media Rusia

Tindakan tersebut bertujuan untuk mencegah Putin menggunakan US$ 630 miliar cadangan mata uang asing bank sentral dalam invasi ke Ukraina dan untuk mempertahankan rubel yang anjlok.

Memotong bank-bank Rusia dari sistem SWIFT - jaringan pembayaran internasional utama dunia - memberikan pukulan bagi perdagangan Rusia dan mempersulit perusahaan-perusahaan Rusia untuk melakukan bisnis.

"Pemerintahan Putin ditendang dari sistem keuangan internasional," kata seorang pejabat senior pemerintah AS.

SWIFT, atau "Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication", adalah sistem pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas yang cepat, membuat arus perdagangan internasional lancar dan mentransfer triliunan dolar setiap tahun dalam apa yang telah menjadi mekanisme utama untuk pembiayaan perdagangan internasional.

"Kami terlibat dengan otoritas Eropa untuk memahami rincian entitas yang akan dikenakan tindakan baru dan kami bersiap untuk mematuhi instruksi hukum," kata SWIFT dalam sebuah pernyataan.

Pejabat A.S. mengatakan kepada wartawan bahwa jika salah satu bank yang terputus dari SWIFT ingin melakukan pembayaran dengan bank di luar Rusia, kemungkinan besar bank tersebut perlu menggunakan telepon atau mesin faks. Tetapi pejabat itu mengatakan sebagian besar bank di seluruh dunia kemungkinan akan menghentikan semua transaksi dengan bank-bank Rusia yang dihapus dari jaringan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×