kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

AS dan UEA Teken Kerja Sama Rp 3.311 Triliun, Etihad Airways Borong 28 Pesawat Boeing


Jumat, 16 Mei 2025 / 13:32 WIB
AS dan UEA Teken Kerja Sama Rp 3.311 Triliun, Etihad Airways Borong 28 Pesawat Boeing
ILUSTRASI. Donald Trump pada hari Kamis mengumumkan serangkaian kesepakatan bernilai lebih dari US$200 miliar antara Amerika Serikat dan UEA. REUTERS/Nathan Howard


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Kamis mengumumkan serangkaian kesepakatan bernilai lebih dari US$200 miliar (sekitar Rp 3.311 triliun) antara Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab (UEA).

Salah satu sorotan utama dari kesepakatan ini adalah komitmen senilai US$14,5 miliar antara Boeing, GE Aerospace, dan maskapai nasional UEA, Etihad Airways.

Gedung Putih menyatakan bahwa langkah ini merupakan pencapaian besar dalam memperkuat kemitraan ekonomi dan industri penerbangan sipil antara kedua negara.

Etihad Airways Pesan 28 Pesawat Wide-Body: Investasi Jangka Panjang untuk Pertumbuhan Armada

Dalam konfirmasi resmi pada Jumat, Etihad Airways mengumumkan bahwa mereka telah memesan 28 pesawat wide-body Boeing yang akan menggunakan mesin dari GE Aerospace.

Pemesanan ini mencakup varian Boeing 787 Dreamliner dan 777X, pesawat generasi terbaru yang dikenal karena efisiensi bahan bakar dan kapasitas jarak jauh.

Pesawat-pesawat ini dijadwalkan mulai bergabung dengan armada Etihad mulai tahun 2028, sejalan dengan strategi perusahaan dalam menyesuaikan kebutuhan operasional dan jaringan rutenya yang terus berkembang.

Baca Juga: Qatar Siap Investasi Rp165,5 Triliun di Pangkalan Militer AS Terbesar di Timur Tengah

Menyokong Ekonomi AS: Ekspor Teknologi dan Manufaktur Bernilai Tinggi

Gedung Putih menyatakan bahwa investasi besar dari Etihad ini tidak hanya memperdalam hubungan komersial antara UEA dan Amerika Serikat, tetapi juga akan mendukung sektor manufaktur AS, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekspor teknologi tinggi.

Kehadiran Boeing 777X—pesawat wide-body paling mutakhir yang diproduksi di AS—dalam kesepakatan ini menunjukkan tingkat kepercayaan Etihad terhadap keunggulan industri penerbangan Amerika.

“Dengan memasukkan Boeing 777X dalam rencana armada, investasi ini memperkuat kemitraan jangka panjang antara UEA dan AS dalam sektor penerbangan sipil,” demikian pernyataan resmi Gedung Putih.

Ekspansi Etihad Menuju 2030: Target 170 Pesawat dan Diversifikasi Ekonomi Abu Dhabi

CEO Etihad, Antonoaldo Neves, sebelumnya mengumumkan rencana ekspansi agresif perusahaan. Etihad berniat menambah 20 hingga 22 pesawat baru pada tahun ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan total armada menjadi lebih dari 170 unit pada 2030.

Langkah ini juga mendukung strategi diversifikasi ekonomi Abu Dhabi, mengurangi ketergantungan pada sektor minyak dan gas melalui penguatan sektor pariwisata dan logistik udara.

Armada saat ini yang berjumlah sekitar 100 pesawat akan diperkuat oleh:

  • 10 unit Airbus A321LR, mulai beroperasi pada Agustus 2025

  • 6 unit Airbus A350

  • 4 unit Boeing 787

Pesanan terbaru dari Boeing menambah kedalaman dan fleksibilitas rencana ekspansi jangka panjang Etihad.

Baca Juga: Trump Sebut Amerika 'Negara Bodoh' Gara-Gara Kasus Kewarganegaraan Kontroversial

Dana Kekayaan Negara ADQ dan Restukturisasi Manajemen Etihad

Etihad dimiliki oleh ADQ, dana kekayaan negara Abu Dhabi senilai US$225 miliar, dan telah menjalani restrukturisasi menyeluruh dalam beberapa tahun terakhir. Di bawah kepemimpinan Neves, perusahaan berhasil membalikkan performa finansial dan mulai agresif memperluas jaringan rute serta kemitraan internasional.

Fokus Etihad kini berada pada profitabilitas berkelanjutan dan efisiensi operasional melalui investasi pesawat generasi baru.

Qatar Airways dan Kesepakatan Tambahan US$96 Miliar: Dominasi Boeing di Wilayah Teluk

Kesepakatan dengan Etihad terjadi hanya sehari setelah Qatar Airways, maskapai nasional Qatar, menandatangani kesepakatan besar dengan Boeing selama kunjungan Presiden Trump ke wilayah Teluk.

Kesepakatan tersebut mencakup 160 pesawat wide-body dengan opsi pembelian tambahan 50 unit, bernilai total US$96 miliar, menjadikannya sebagai kontrak terbesar Boeing dalam kategori pesawat berbadan lebar.

Selanjutnya: Pengusaha Minta Pemerintah Kembali Tebar Insentif, Menko Airlangga: Belum Urgent

Menarik Dibaca: WRI: Emisi Fosil Pangkas Durasi Jam Kerja hingga 20%



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×