kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

AS desak Asia Tenggara putus hubungan dengan perusahaan China, kenapa?


Kamis, 10 September 2020 / 15:13 WIB
AS desak Asia Tenggara putus hubungan dengan perusahaan China, kenapa?
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo terlihat memberikan pidato yang telah direkam sebelumnya dari Israel di Konvensi Nasional Partai Republik 2020 pada monitor yang dipasang di Taman Mawar Gedung Putih di Washington, AS, 25 Agustus 2020.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

"Pertimbangkan kembali urusan bisnis dengan perusahaan milik negara China yang menggertak negara-negara pesisir ASEAN di Laut Cina Selatan," ujarnya. "Jangan biarkan Partai Komunis China menginjak-injak kita dan rakyat kita".

Vietnam, yang saat ini menjadi ketua ASEAN, menyatakan "keprihatinan serius" tentang militerisasi di Laut China Selatan, yang mereka sebut Laut Timur, baru-baru ini.

Baca Juga: Militerisasi di Laut China Selatan, Menlu Retno: Satu kata, mengkhawatirkan

"Ini telah mengikis kepercayaan dan keyakinan, meningkatkan ketegangan, dan merusak perdamaian, keamanan, dan supremasi hukum di kawasan itu," kata Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh.

Sementara Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyalahkan Amerika Serikat atas ketegangan di Laut China Selatan, dan menyebut Washington "menjadi pendorong terbesar" militerisasi di perairan itu.

Selanjutnya: Menlu Retno: Indonesia tidak ingin terjebak oleh persaingan AS dan China



TERBARU

[X]
×