kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS desak Asia Tenggara putus hubungan dengan perusahaan China, kenapa?


Kamis, 10 September 2020 / 15:13 WIB
AS desak Asia Tenggara putus hubungan dengan perusahaan China, kenapa?
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo terlihat memberikan pidato yang telah direkam sebelumnya dari Israel di Konvensi Nasional Partai Republik 2020 pada monitor yang dipasang di Taman Mawar Gedung Putih di Washington, AS, 25 Agustus 2020.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

"Pertimbangkan kembali urusan bisnis dengan perusahaan milik negara China yang menggertak negara-negara pesisir ASEAN di Laut Cina Selatan," ujarnya. "Jangan biarkan Partai Komunis China menginjak-injak kita dan rakyat kita".

Vietnam, yang saat ini menjadi ketua ASEAN, menyatakan "keprihatinan serius" tentang militerisasi di Laut China Selatan, yang mereka sebut Laut Timur, baru-baru ini.

Baca Juga: Militerisasi di Laut China Selatan, Menlu Retno: Satu kata, mengkhawatirkan

"Ini telah mengikis kepercayaan dan keyakinan, meningkatkan ketegangan, dan merusak perdamaian, keamanan, dan supremasi hukum di kawasan itu," kata Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh.

Sementara Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyalahkan Amerika Serikat atas ketegangan di Laut China Selatan, dan menyebut Washington "menjadi pendorong terbesar" militerisasi di perairan itu.

Selanjutnya: Menlu Retno: Indonesia tidak ingin terjebak oleh persaingan AS dan China



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×