kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS jatuhkan sanksi terbaru ke Iran, apa itu?


Rabu, 18 Maret 2020 / 13:56 WIB
AS jatuhkan sanksi terbaru ke Iran, apa itu?
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap Iran pada hari Selasa (17/3). Kendati demikian, Amerika tetap menawarkan diri untuk membantu Teheran dalam mengatasi pandemi virus corona dan meminta Republik Islam untuk membebaskan warga Amerika yang ditahan.

Melansir Reuters, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, Iran sedang mempertimbangkan untuk membebaskan beberapa warga negara AS. Pompeo menegaskan, Washington akan mempertahankan kampanye dengan tekanan maksimum untuk menghambat kemampuan Teheran untuk mengekspor minyaknya.

Kampanye ini bertujuan untuk memaksa Iran membatasi kegiatan nuklir, rudal, dan regionalnya.

Baca Juga: Serangan udara militer AS di Irak tewaskan enam orang

Pompeo bilang, Departemen Luar Negeri AS sudah memasukkan daftar hitam sembilan entitas yang berbasis di Afrika Selatan, Hong Kong dan China, serta tiga individu Iran, karena terlibat dalam "transaksi signifikan" untuk berdagang di petrokimia Iran.

Namun dia tidak menyebutkan detil nama-namanya. Yang pasti, Pompeo mengatakan, langkah itu termasuk memasukkan perusahaan keamanan sosial investasi militer dan direkturnya ke daftar hitam untuk berinvestasi di entitas yang terkena sanksi.

Secara terpisah, Departemen Perdagangan mengatakan akan menambah enam orang -termasuk lima ilmuwan nuklir Iran- dan 18 perusahaan ke "Daftar Entitas" AS yang membantu program nuklir Iran, program nuklir dan rudal Pakistan yang tidak terlindungi, dan upaya modernisasi militer Rusia.

Baca Juga: 15 roket hantam pangkalan Irak: 2 personel militer AS dan 1 personel Inggris tewas

Tanpa menyebutkan nama mereka, Departemen Perdagangan mengatakan langkah itu mencakup satu perusahaan di Iran, dua entitas di China, sembilan di Pakistan, dan lima di Uni Emirat Arab dan akan membatasi ekspor barang-barang tertentu kepada mereka.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, Daftar Entitas menyebutkan pihak asing dilarang menerima beberapa atau semua item yang tunduk pada peraturan ekspor AS, kecuali eksportir tersebut memiliki lisensi.

Pada hari Senin, sumber-sumber yang akrab dengan masalah ini mengatakan kepada Reuters bahwa Amerika Serikat tidak mungkin untuk mengurangi sanksi terhadap Iran meskipun ada permintaan dari China bahwa mereka harus melakukannya karena pandemi.

Baca Juga: Pentagon: Trump beri titah militer AS balas serangan mematikan di pangkalan Irak

Pompeo mendesak Iran untuk membebaskan warga AS yang telah ditahan sebagai isyarat kemanusiaan karena virus corona. Iran telah melaporkan 16.169 kasus virus corona dan 988 kematian di salah satu wabah nasional terburuk di luar China, tempat pandemi itu berasal.

"Kami sadar bahwa mereka memikirkan apakah akan membebaskan mereka atau tidak. Kami mendesak mereka ... untuk membebaskan setiap orang Amerika yang ditahan secara tidak sah di sana sebagai isyarat kemanusiaan, mengingat risiko yang ditimbulkan," jelas Pompeo,

Baca Juga: COVID-19 menjangkiti penjara, Iran bebaskan 70.000 tahanan

Tidak jelas persis berapa banyak orang Amerika yang mungkin ditahan Iran, tetapi mereka termasuk ayah dan anak Baquer dan Siamak Namazi; Michael White, seorang veteran Angkatan Laut; dan mungkin Robert Levinson, mantan agen FBI yang hilang sejak 2007.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×