kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

AS Kerahkan Militer di Karibia: Akankah Serang Venezuela?


Minggu, 02 November 2025 / 00:48 WIB
AS Kerahkan Militer di Karibia: Akankah Serang Venezuela?
ILUSTRASI. 240816-N-TY639-1423 ATLANTIC OCEAN (Aug. 16, 2024) The Nimitz-class aircraft carrier USS Harry S. Truman (CVN 75), conducts a vertical replenishment-at-sea, Aug. 16. The Harry S. Truman Carrier Strike Group is underway in the Atlantic Ocean completing integrated naval warfighting training. Composite Unit Training Exercises are an intense, multi-week exercise designed to fully integrate a carrier strike group as a cohesive, multi-mission fighting force, to assess their ability to carry out sustained combat operations from the sea, and drive future warfighting development. (U.S. Navy Photo by Mass Communication Specialist 2nd Class Matthew Nass)


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantah sedang mempertimbangkan serangan militer di dalam wilayah Venezuela. Pernyataan itu tampaknya bertentangan dengan komentarnya sendiri yang ia sampaikan pekan lalu, di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Washington akan memperluas operasi militernya di kawasan Karibia.

Dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat telah meningkatkan kehadiran militer mereka dengan signifikan di sekitar laut Karibia, termasuk pengerahan jet tempur, kapal perang, kapal induk, kapal selam dan ribuan tentara. Kehadiran tersebut dilaporkan akan bertambah dalam beberapa minggu mendatang, seiring rencana kedatangan kapal induk USS Gerald R. Ford ke wilayah tersebut.

Baca Juga: Isyarat Uji Senjata Nuklir Trump Tuai Kecaman: Langkah yang Membuat Dunia Tak Aman

Ketika ditanya wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One apakah benar dirinya sedang mempertimbangkan serangan ke Venezuela, Trump menjawab singkat: “Tidak.” Namun, belum jelas apakah Trump menutup kemungkinan operasi di masa depan, atau hanya menyatakan bahwa belum ada keputusan final yang diambil.

Pernyataan terbaru ini muncul setelah sebelumnya Trump mengatakan bahwa pemerintahannya akan menargetkan kelompok-kelompok terkait perdagangan narkoba di dalam Venezuela. “Daratannya akan menjadi sasaran berikutnya,” ujar Trump kepada wartawan pekan lalu.

Menurut data resmi, kampanye militer AS di kawasan Karibia dan Pasifik timur telah menargetkan sedikitnya 14 kapal yang diduga terlibat dalam perdagangan narkoba ilegal, dan menewaskan 61 orang. Trump juga dilaporkan telah memberi wewenang kepada CIA untuk memperluas operasi pengintaian di wilayah tersebut.

Seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya menyebutkan bahwa militer telah menyiapkan sejumlah opsi, termasuk kemungkinan serangan terhadap fasilitas militer Venezuela seperti landasan udara. Namun, belum ada keputusan resmi kapan atau apakah operasi semacam itu akan dilakukan.

Baca Juga: Trump dan Xi Akhiri Perang Dagang dengan Kesepakatan Baru

Dugaan Hubungan Narkoba

Oposisi Venezuela, lembaga pengawas internasional, serta beberapa negara di benua Amerika telah lama menuduh pemerintah Venezuela—terutama unsur militernya—terlibat dalam jaringan perdagangan narkoba, terutama di wilayah barat yang berbatasan dengan Kolombia. Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro menolak tuduhan tersebut, dan menilai langkah AS sebagai upaya untuk menggulingkan kekuasaannya.

Di sisi lain, dua tokoh utama oposisi Venezuela dilaporkan semakin terpecah dalam menyikapi tindakan AS terhadap pemerintahan Maduro, sementara penangkapan terhadap aktivis oposisi terus berlanjut.

Tonton: Bertemu di Korea, Trump dan Xi Jinping Sepakat Akhiri Perang Dagang

Washington pada Agustus lalu menggandakan hadiah bagi siapa pun yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro menjadi 50 juta dolar AS. AS menuduh Maduro memiliki hubungan dengan kartel narkoba dan kelompok kriminal transnasional.

Namun, operasi maritim yang sedang berlangsung memicu kekhawatiran sejumlah anggota Kongres dari Partai Demokrat, yang mempertanyakan apakah kampanye militer tersebut sejalan dengan hukum internasional dan hukum perang.




TERBARU

[X]
×