kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS menuduh China sebagai predator ekonomi dan telah mengacaukan kawasan Indo-Pasific


Minggu, 04 Agustus 2019 / 15:41 WIB
AS menuduh China sebagai predator ekonomi dan telah mengacaukan kawasan Indo-Pasific


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Amerika Serikat mengatakan China telah mengguncang kestabilan di kawasan Indo-Pasifik. Menteri Pertahanan AS Mark Esper pun menuduh Beijing sebagai predator ekonomi hingga pencuri kekayaan intelektual.

Dilansir dari Reuters, komentar Esper dalam lawatan pertamanya ke luar negeri usai menjadi Menteri Pertahanan AS ini bisa mengobarkan ketegangan antara Washington dan Beijing usai perselisihan perang dagang yang hingga kini masih memanas.

Baca Juga: Perusahaan Warren Buffett pun tak luput dari dampak perang dagang

Meningkatnya ketegasan China, terutama di Laut Cina Selatan yang kaya energi, telah menimbulkan kekhawatiran di kawasan tersebut. Dan Amerika Serikat menantang hegemoni China dengan meningkatkan hubungan dengan negara-negara yang kontra dengan Beijing.

"Kami sangat yakin tidak ada satu negara pun yang bisa atau harus mendominasi kawasan Indo-Pasifik. Dan kami bekerja bersama sekutu dan mitra kami untuk menangani kebutuhan keamanan kawasan yang kian mendesak," kata Esper di Sydney.

“Kami juga berdiri kokoh melawan pola perilaku agresif yang mengganggu, perilaku yang tidak stabil dari Tiongkok. Ini termasuk menggunakan utang untuk mengganggu kedaulatan negara lain serta mempromosikan pencurian yang disponsori negara atas kekayaan intelektual dari negara lain," lanjut dia.

Baca Juga: Menteri Pertahanan AS mendukung penempatan rudal jarak menengah di Asia

China sendiri diketahui telah mengklaim sebagian besar wilayah di Laut Cina Selatan yang merupakan jalur perdagangan senilai US$ 3,4 triliun setiap tahun. 

Aksi ini membuat hubungan China dengan sejumlah negara termasuk Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam kerap panas.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebelumnya mengutuk perilaku buruk China yang telah menghambat perdagangan bebas dam berlarutnya perang dagang Washington dengan Beijing.

Baca Juga: Di hotel terpencil Bretton Woods ini, dolar AS dinobatkan jadi matauang dunia



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×