kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

AS pertimbangkan copot jabatan direktur pelaksana IMF terkait skandal EoDB


Kamis, 07 Oktober 2021 / 20:40 WIB
AS pertimbangkan copot jabatan direktur pelaksana IMF terkait skandal EoDB
ILUSTRASI. AS pertimbangkan cobot jabatan direktur pelaksana IMF terkait skanda EoDB.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan, apakah harus meminta Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengundurkan diri dari jabatannya. 

Hal ini berkaitan dengan skandal kejanggalan laporan kemudahan berusaha atau ease of doing business (EoDB) tahun 2018 dan tahun 2020. 

Menyegarkan ingatan, berita ini santer pada pertengahan September 2021, saat laporan investigasi firma hukum WilmerHale muncul dan membeberkan hasil penyimpangan EoDB yang menyeret beberapa negara seperti China, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Azerbaijan. 

Dalam laporan tersebut bahkan disebut dugaan sejumlah pejabat Bank Dunia seperti Georgieva, yang saat ini menjabat di IMF, dan presiden Bank Dunia kala itu Jim Yong KIm telah melakukan kecurangan. 

Baca Juga: Ekonom UI perkirakan posisi cadangan devisa September 2021 tak banyak berubah

Seperti dilansir dari Bloomberg pada Kamis (7/10), seorang narasumber yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, pertimbangan negeri Paman Sam ini berlanjut saat Dewan Eksekutif IMF bertemu dengan Georgieva pada Rabu (6/10) waktu setempat. 

AS ini memang memegang kunci masalah ini, karena memegang bagian terbesar dari hak suara, yaitu sebesar 16,5%. 

“Ada tinjauan yang sedang berlangsung di bawah dewan IMF dan Kementerian Keuangan AS dan mendesak untuk menyelidik menyeluruh dan menyusun data yang ada dengan akuntabel dan adil, sesuai fakta,” ujar juru bicara Kementerian Keuangan AS Alexandra LaManna, seperti dikutip dari Bloomberg

LaManna menegaskan, tanggung jawab saat ini adalah untuk menegakkan integritas lembaga keuangan internasional. Namun, hingga saat ini dirinya belum mengatakan keputusan terkait Georgieva. 

Rapat dewan eksekutif tersebut berlangsung selama 5 jam dan akan berkumpul kembali pada Jumat (8/10) waktu setempat. 

Selanjutnya: Kasus Evergrande dinilai tidak berdampak banyak pada permintaan batubara dan CPO



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×