Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Presiden Donald Trump bersiap mengambil tindakan tambahan terhadap China, menyusul tuduhan bahwa Beijing telah melanggar kesepakatan dagang yang dicapai sebelumnya.
Hal ini disampaikan Wakil Kepala Staf Kebijakan Gedung Putih, Stephen Miller, pada Jumat (30/5).
Baca Juga: China Desak AS Hentikan Pembatasan Diskriminatif, Ingatkan Soal Konsensus di Jenewa
"Pelanggaran itu membuka semua opsi bagi AS untuk memastikan kepatuhan di masa mendatang," kata Miller kepada wartawan di Gedung Putih.
Dalam wawancara terpisah dengan CNN, ia menegaskan bahwa sejumlah langkah telah dan sedang diambil, dan opsi tambahan masih terus dibahas.
"Akan sangat tidak bijak bagi China untuk terus berjalan di jalur ini dan tidak memilih kerja sama," ujarnya.
Pernyataan ini datang tak lama setelah Presiden Trump menuding China telah “melanggar total” kesepakatan awal yang dicapai dua pekan lalu dalam pertemuan tingkat tinggi di Jenewa, yang sempat memberi harapan akan meredanya perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
Baca Juga: Trump Perketat Permohonan Visa Terkait Harvard, Termasuk Mahasiswa dan Turis
Sinyal Eskalasi Baru
Miller tidak merinci secara spesifik langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh AS selanjutnya.
Namun pernyataannya menambah kekhawatiran akan eskalasi baru dalam hubungan ekonomi dan diplomatik antara Washington dan Beijing.
Baca Juga: Trump: China Langgar Kesepakatan Tarif, AS Siap Bertindak Lebih Keras
Sebelumnya, AS telah mengumumkan pembatasan visa untuk mahasiswa dan akademisi China, serta melakukan evaluasi terhadap hubungan dagang strategis, termasuk di sektor teknologi dan energi.
China, melalui pernyataan resmi dari kedutaan besarnya di Washington, mendesak AS untuk mengakhiri pembatasan "diskriminatif" dan mematuhi kesepakatan Jenewa.