kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS tangkap tiga warga negara China karena penipuan visa


Jumat, 24 Juli 2020 / 09:32 WIB
AS tangkap tiga warga negara China karena penipuan visa
ILUSTRASI. Ilustrasi perang dingin Amerika dan China. KONTAN/Fransiskus Simbolon/16/05/2019


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat telah mendakwa empat warga negara Tiongkok dengan penipuan visa karena diduga berbohong tentang keanggotaan mereka dalam angkatan bersenjata Tiongkok.

Melansir BBC, tiga di antaranya ditahan. Sementara, FBI masih berusaha menangkap warga Tiongkok keempat, yang disebut-sebut berada di konsulat San Francisco China.

Sejumlah agen FBI juga telah mewawancarai sejumlah orang di 25 kota AS yang memiliki "afiliasi yang tidak diumumkan" dengan militer China.

Baca Juga: China berang, penutupan konsulat Houston dianggap taruhan pemilihan untuk Trump

Jaksa penuntut mengatakan, itu adalah bagian dari rencana China untuk mengirim ilmuwan militer ke AS.

Menurut pengacara departemen kehakiman AS John C Demers dalam siaran pers resminya, anggota Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengajukan visa penelitian sambil menyembunyikan "afiliasi" mereka dengan militer.

"Ini adalah bagian lain dari rencana Partai Komunis Tiongkok untuk mengambil keuntungan dari masyarakat terbuka kita dan mengeksploitasi institusi akademik," jelasnya kepada BBC.

Baca Juga: Sah! Senat AS sepakat melarang TikTok pada semua perangkat digital pemerintah

Penangkapan itu terjadi setelah AS mengumumkan seorang ilmuwan China telah berlindung di konsulat San Francisco, dan sehari setelah pejabat AS memerintahkan penutupan konsulat China di Houston, dengan mengatakan pihaknya terlibat dalam mencuri kekayaan intelektual.

Pada hari Kamis -sebelum penangkapan diumumkan- juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin menggambarkan tuduhan AS sebagai "fitnah jahat" dan mengatakan China harus melakukan aksi tanggapan yang diperlukan dan menjaga hak-haknya yang sah.

Presiden AS Donald Trump telah berulang kali bentrok dengan China dalam beberapa bulan terakhir, karena perdagangan, pandemi coronavirus dan undang-undang keamanan Hong Kong yang baru.

Baca Juga: Hampir 100 juta warga China terancam tak bisa masuk ke Amerika, Beijing: Konyol!

Beberapa jam setelah tuduhan diumumkan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengecam "tirani baru" dari Tiongkok.

Keempat orang yang dituduh melakukan penipuan visa adalah Wang Xin, Song Chen, Zhao Kaikai dan Tang Juan. Tang dianggap berada di konsulat San Francisco.

Baca Juga: Urus visa, pejabat Taiwan di Hong Kong harus teken dukungan klaim China atas Taiwan

Wang Xin ditangkap pada 7 Juni setelah diinterogasi oleh agen Pabean dan Perlindungan Perbatasan di Bandara Internasional Los Angeles.

Menurut rilis departemen kehakiman, dia mengungkapkan tetap menjadi anggota PLA, dan bekerja di laboratorium universitas militer, setelah menyatakan dalam visanya bahwa dia telah meninggalkan militer pada tahun 2016.

Song Chen dan Zhao Kaikai keduanya ditangkap pada 18 Juli.

Baca Juga: Ini opsi terberat yang dilakukan Trump untuk menekan Beijing

Jaksa menyatakan bahwa Song mengaku sebagai ahli saraf yang telah meninggalkan angkatan bersenjata tetapi pada kenyataannya masih berafiliasi dengan rumah sakit Angkatan Udara PLAAF di Tiongkok.

Sementara Zhao Kaikai mengaku tidak pernah bertugas di militer tetapi sebenarnya adalah anggota dari lembaga penelitian PLA top.

Baca Juga: Washington buka opsi untuk melarang semua anggota Partai Komunis China masuk ke AS

Tang dianggap anggota PLAAF. Seorang agen menemukan foto dirinya dalam seragam militer dan bukti bahwa dia bekerja di universitas medis angkatan udara.

Dia juga diduga menulis di aplikasi visanya bahwa dia belum pernah di militer.
 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×