Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Jerman mengkritik keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik ribuan pasukan Amerika Serikat (AS) dari negeri panzer, dan bisa mengguncang pilar hubungan Trans-Atlantik.
Trump telah memerintahkan militer AS untuk memindahkan 9.500 tentara dari Jerman, menurut seorang pejabat senior negeri uak Sam, Jumat (5/6). Langkah ini akan mengurangi pasukan AS menjadi 25.000.
"Ini benar-benar tidak bisa diterima, terutama karena tidak ada seorang pun di Washington yang berpikir untuk memberi tahu Jerman (anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara/NATO) sebelumnya," kata Peter Beyer, Koordinator Kantor Kanselir Jerman untuk Hubungan Trans-Atlantik, kepada surat kabar Rheinische Post, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Donald Trump tarik 9.500 tentara AS dari Jerman, hubungan AS-Jerman memburuk?
Hanya, Beyer kepada Reuters, Senin (8/6), Beyer menegaskan, Jerman dan AS belum bercerai. "Tapi, kami sudah berada pada tingkat hidup bersama yang jauh lebih rendah dari sebelumnya. Sangat menyedihkan, karena apa yang terjadi bukan demi kepentingan Jerman, Eropa, atau Amerika," ujarnya.
“Kami berada dalam kompetisi sistemik dengan China. Tetapi, Barat sedang melemahkan dirinya sendiri,” ujarnya seraya menambahkan, Kanselir Angela Merkel tidak menolak undangan Presiden AS Donald Trump untuk menghadiri KTT G7 tetapi belum menerimanya karena penguncian virus corona baru.
Menyusul keputusan Trump, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan dalam sebuah wawancara surat kabar Rheinische Post seperti Reuters lansir, ia menyesali rencana penarikan tentara AS dari Jerman, menggambarkan hubungan Berlin dengan Washington sebagai "sesuatu yang rumit".
Baca Juga: Gelar latihan perang besar-besaran dekat Rusia, AS dan NATO unjuk kekuatan
Sering tegang selama Pemerintahan Trump
Tapi, Jerman menyebutkan, mereka belum menerima konfirmasi langsung dari AS. "Saya tidak ingin berspekulasi pada sesuatu yang saya tidak punya konfirmasi," kata Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer pada konferensi pers, Senin (8/6), seperti dikutip Reuters.
Sumber dalam koalisi Pemerintah Jerman mengatakan, Berlin belum menerima balasan dari Pemerintah AS, meskipun ada pertanyaan melalui berbagai saluran diplomatik soal rencana penarikan pasukan. "Ini menunjukkan, diskusi kontroversial dalam Pemerintah AS," katanya.
Baca Juga: U.S. decision to withdraw troops from Germany unacceptable: Merkel ally
Langkah penarikan pasukan adalah sentuhan terbaru dalam hubungan antara Berlin dan Washington yang sering tegang selama Pemerintahan Trump. Trump telah menekan Jerman untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dan menuduh Berlin sebagai "tawanan" Rusia karena sebagian mengandalkan energi dari negeri beruang merah.
Thomas Kleine-Brockhoff, Wakil Presiden German Marshall Fund dari Amerika Serikat, yang mempromosikan hubungan AS-Eropa, mengatakan, keputusan penarikan pasukan “bukan balas dendam”.