Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Iran kembali memanas. Setelah gagal melobi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperpanjang embargo senjata terhadap Iran, pada hari Kamis (20/8), AS bergerak lebih jauh dengan mengembalikan semua sanksi PBB terhadap Iran.
Artinya AS ingin agar sanksi PBB terhadap Iran, termasuk embargo senjata, dengan alasan Teheran melanggar kesepakatan nuklir yang dibuatnya dengan sejumlah negara kekuatan dunia pada 2015, kendati AS sendiri meninggalkan perjanjian itu sejak beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Iran pamerkan dua rudal baru yang lebih canggih, ini kemampuannya
Mengutip Reuters, Jumat (21/8), Amerika Serikat mengirimkan surat kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB yang menuduh Teheran tidak patuh terhadap kesepakatan nuklir pada 2015 tersebut.
Namun, semua negara yang tersisa dalam kesepakatan nuklir Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, dan China, mereka memberi tahu Dewan Keamanan, dalam surat yang dilihat oleh Reuters, bahwa mereka tidak mengakui langkah AS.
Amerika Serikat bertindak setelah Dewan Keamanan dengan tegas menolak tawarannya pekan lalu untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran setelah kedaluwarsa pada Oktober.
“Merupakan kesalahan besar jika tidak memperpanjang embargo senjata ini. Ini gila!" Pompeo mengatakan kepada wartawan di PBB ketika dia dengan keras mengkritik apa yang dia gambarkan sebagai kesepakatan nuklir "sepihak, bodoh" yang dinegosiasikan oleh mantan Presiden AS Barack Obama.
Baca Juga: Australia janjikan beri vaksin corona ke negara tetangga, termasuk Indonesia
Pompeo mengatakan, Presiden Donald Trump menyebutnya "kesepakatan terburuk yang pernah ada".
Pakta tersebut bertujuan untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan keringanan sanksi dan diabadikan dalam resolusi Dewan Keamanan 2015.