kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS Tuding Iran Jadi Pendukung Utama Militer Rusia dalam Perang Ukraina


Senin, 12 Desember 2022 / 16:39 WIB
AS Tuding Iran Jadi Pendukung Utama Militer Rusia dalam Perang Ukraina
ILUSTRASI. Drone yang ditempatkan selama latihan militer di lokasi yang dirahasiakan di Iran, dalam gambar selebaran ini diperoleh pada 24 Agustus 2022. AS Tuding Iran Jadi Pendukung Utama Militer Rusia dalam Perang Ukraina.


Sumber: BBC | Editor: Noverius Laoli

Menanggapi komentar Mr Kirby, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan bahwa Iran telah menjadi salah satu pendukung militer utama Rusia dan bahwa hubungan antara mereka mengancam keamanan global.

"Kesepakatan kotor" antara kedua negara telah membuat Iran mengirim ratusan drone ke Rusia, katanya.

"Sebagai imbalannya, Rusia menawarkan dukungan militer dan teknis kepada rezim Iran, yang akan meningkatkan risiko terhadap mitra kami di Timur Tengah dan keamanan internasional," tambahnya.

Dia mengatakan Inggris setuju dengan AS bahwa dukungan Iran untuk militer Rusia akan tumbuh dalam beberapa bulan mendatang karena Rusia berusaha mendapatkan lebih banyak senjata, termasuk ratusan rudal balistik.

Baca Juga: Khawatir Diserang Iran, Arab Saudi Mengadu ke Amerika Serikat

Pada hari Sabtu, Penny Wong, menteri luar negeri Australia, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Pasokan drone ke Rusia adalah bukti peran yang dimainkan Iran dalam mendestabilisasi keamanan global. Daftar ini menyoroti bahwa mereka yang memberikan dukungan material kepada Rusia akan menghadapi konsekuensi."

Dia juga mengumumkan tindakan terhadap 19 orang lain dan dua entitas, termasuk Polisi Moralitas Iran, atas perlakuan brutal terhadap pengunjuk rasa anti-pemerintah setelah kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun dalam tahanan awal tahun ini.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×