Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pfizer Inc menyatakan, data awal telah membantu mereka mengidentifikasi kandidat obat yang berpotensi untuk membantu mengobati pasien yang terinfeksi virus corona baru.
Data dari studi praklinis senyawa yang awalnya Pfizer kembangkan untuk mengobati SARS, virus corona berbeda yang menyebabkan epidemi besar pada 2003, menunjukkan potensi untuk mengobati pasien Covid-19.
Kepala Peneliti Pfizer Mikael Dolsten kepada Reuters, Kamis (9/4), mengatakan, perusahaannya akan melakukan studi praklinis tambahan dan akan memulai uji coba pada manusia di kuartal ketiga 2020.
Baca Juga: Anti-penularan, robot bisa jadi pahlawan dalam perang melawan virus corona
Selain itu, produsen obat asal Amerika Serikat ini berencana mendukung penelitian untuk menentukan, apakah obat-obatan Pfizer yang ada, termasuk rheumatoid arthritis Xeljanz, bisa memberikan manfaat bagi pasien Covid-19.
"Pfizer telah memobilisasi sumber daya dan kemampuan untuk mengatasi setiap batas tunggal pandemi Covid-19," kata Dolsten.
Pfizer akan membantu mendanai penelitian tentang apakah Xeljanz, yang termasuk dalam kelas obat yang disebut JAK inhibitor dan mengobati kolitis ulseratif penyakit autoimun, bisa membantu pasien Covid-19.
Selain itu, Pfizer juga melihat potensi obat lain yang bekerja pada sistem kekebalan tubuh untuk membantu pasien virus corona.
Baca Juga: Indonesia tengah teliti vaksin, obat hingga suplemen penangkal corona
Pfizer juga akan menerbitkan ulasan penelitian tentang apakah antibiotik azitromisinnya, yang mereka jual dengan merek Zithromax, bisa berperan dalam mengobati pasien Covid-19.
Azitromisin telah digunakan bersama obat malaria hydroxychloroquine oleh beberapa dokter, setelah penelitian Prancis menunjukkan kombinasi keduanya bermanfaat bagi beberapa pasien Covid-19.