kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset SWF dan Dana Pensiun Publik Mencapai Rekor US$ 31,9 Triliun


Minggu, 02 Januari 2022 / 09:20 WIB
Aset SWF dan Dana Pensiun Publik Mencapai Rekor US$ 31,9 Triliun
ILUSTRASI. Aset yang dikelola oleh dana kekayaan negara naik 6% sepanjang tahun menjadi U$ 10,5 triliun.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset yang dimiliki oleh kekayaan negara dunia atawa sovereign wealth fund (SWF) dan dana pensiun publik naik ke rekor US$ 31,9 triliun pada tahun 2021. Kenaikan dipicu oleh kenaikan harga saham dan minyak AS serta investasi naik ke level tertinggi selama beberapa tahun.

Laporan tentang perusahaan investasi milik negara oleh Global SWF INI menemukan bahwa aset yang dikelola oleh dana kekayaan negara naik 6% sepanjang tahun menjadi U$ 10,5 triliun. Sementara aset dana pensiun publik melonjak 9% menjadi US$ 21,4 triliun.

Laporan tersebut menganalisis data dari 161 dana kekayaan negara dan 275 dana pensiun publik. Adapun, investor milik negara telah mengeluarkan lebih banyak uang, baik dalam jumlah transaksi maupun volume daripada dalam enam tahun sebelumnya.

Baca Juga: Ini Instrumen Investasi Paling Cuan di Tahun 2021

Dana kekayaan negara GIC Singapura menduduki posisi tertinggi dengan meningkatkan kesepakatan sebesar 75% menjadi US$ 31,1 miliar, tersebar di 109 kesepakatan. Lebih dari sepertiga dari modal itu diinvestasikan dalam real estat, terutama logistik.

“Secara keseluruhan, pasar negara berkembang tertinggal, hanya menarik 23% dari modal tahun ini, salah satu angka terendah dalam enam tahun terakhir,” tulis Diego Lopez di Global SWF dalam laporannya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (2/1).

Sementara itu, investasi modal ventura hanya merupakan sebagian kecil dari dana SWF secara keseluruhan tetapi tumbuh lebih dari 80% tahun ini menjadi US$ 18,2 miliar. Temasek Singapura menyumbang lebih dari seperempat.

Baca Juga: Temasek Lebih Kalem di Pasar Saham Indonesia pada 2021, Hanya Divestasi dan Hold Saja

Investor akan terus mengawasi China dengan cermat, terutama tindakan keras terhadap perusahaan teknologi China. "Terlepas dari ketegangan geopolitik dan masalah peraturan, sebagian besar (investor milik negara) bullish pada saham China," imbuh Lopez

Keseluruhan aset terangkat oleh peluncuran empat dana kekayaan negara baru tahun ini. Azerbaijan Investment Holdings (AIH) adalah yang paling signifikan dalam hal aset, setelah menerima saham di bisnis terkemuka termasuk perusahaan minyak nasional SOCAR. Bangladesh, Cape Verde dan Rio de Janeiro juga meluncurkan.

Israel, Namibia, Bahama, dan Mozambik dijadwalkan untuk meluncurkan SWF pada 2022.

Baca Juga: Menyimak Agresivitas Investasi GIC di BEI, dari IPO Hingga Profit Taking Skala Jumbo




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×