kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Asteroid Sebesar Patung Liberty Mengancam Bumi! Ilmuwan Peringatkan Dampak Bahayanya


Senin, 17 Februari 2025 / 19:49 WIB
Asteroid Sebesar Patung Liberty Mengancam Bumi! Ilmuwan Peringatkan Dampak Bahayanya
ILUSTRASI. Para ilmuwan telah merilis gambar terbaru dari asteroid 2024 YR4, berpotensi menimbulkan dampak besar jika menghantam Bumi.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ilmuwan telah merilis gambar terbaru dari asteroid 2024 YR4, sebuah objek luar angkasa yang berpotensi menimbulkan dampak besar jika menghantam Bumi.

Asteroid ini pertama kali terdeteksi pada Desember 2023 oleh teleskop otomatis di Chili dan langsung masuk ke dalam daftar risiko tabrakan yang diawasi oleh badan antariksa AS dan Eropa.

Potensi Dampak dan Lokasi Tabrakan

Mengutip unilad, asteroid ini diperkirakan memiliki ukuran yang setara dengan Patung Liberty atau Kastil Cinderella di Walt Disney World, Florida. Jika skenario terburuk terjadi, asteroid ini bisa menimbulkan kehancuran besar di lokasi yang terkena dampaknya.

Baca Juga: Asteroid Besar Menuju Bumi! Ilmuwan Peringatkan Potensi Tabrakan pada 2032

Para ilmuwan memperkirakan 2024 YR4 berpotensi menabrak Bumi pada 22 Desember 2032, meskipun peluang tabrakan masih tergolong kecil, yakni 1 banding 48.

Namun, para peneliti tetap mewaspadai kemungkinan tabrakan dan terus memantau pergerakannya untuk menentukan apakah orbitnya akan berubah seiring waktu.

Pengamatan dan Tantangan dalam Mendeteksi Asteroid

Pada 7 Februari 2024, teleskop Gemini South yang terletak di Gunung Cerro Pachón, Pegunungan Andes, Chili, berhasil menangkap gambar asteroid ini saat berada pada jarak 37 juta mil dari Bumi dan 130 juta mil dari Matahari.

Bryce Bolin, seorang astronom dari NASA Goddard Space Flight Center yang terlibat dalam pengambilan gambar ini, menyatakan bahwa penelitian terhadap asteroid kecil seperti 2024 YR4 memiliki nilai ilmiah yang tinggi. Ia menjelaskan bahwa timnya menggunakan 12 eksposur sepanjang 200 detik di pita merah untuk melacak pergerakan asteroid.

Proses ini menghadapi beberapa tantangan, termasuk:

  1. Asteroid yang redup, sehingga membutuhkan teleskop besar untuk mendeteksinya.
  2. Cahaya bulan yang 70% terang, menyebabkan gangguan visual dalam pengamatan.
  3. Pergerakan cepat asteroid, sekitar 0,26 arcseconds per menit, yang memerlukan pelacakan yang sangat presisi.

Baca Juga: Trump Perintahkan Elon Musk Jemput Astronaut yang 'Ditinggalkan' di Luar Angkasa

Apakah Asteroid Ini Bisa Dihancurkan?

Beberapa ilmuwan, termasuk Dr. Robin George Andrews, memperingatkan bahwa upaya untuk menangkis asteroid dengan menembakkan roket bisa berisiko besar. Jika intervensi dilakukan dengan cara yang salah, asteroid dapat pecah menjadi beberapa bagian yang justru memperburuk skenario tabrakan.

Saat ini, International Asteroid Warning Network terus mengamati pergerakan 2024 YR4 dan akan terus melacaknya hingga April 2024. Setelah itu, asteroid akan menjadi terlalu redup untuk diamati hingga muncul kembali pada Juni 2028.

Selanjutnya: Private Placement dan Rights Issue Ramai di Awal 2025, Cek Rekomendasi Saham Berikut

Menarik Dibaca: Tips Aman Lakukan Pembayaran via QRIS



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×