Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada 5 Juni 2024, NASA meluncurkan kapsul Boeing Starliner Calypso dari Cape Canaveral Space Force Station untuk misi delapan hari ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Namun, lebih dari enam bulan berlalu, dua astronaut NASA, Sunita "Suni" Williams dan Barry "Butch" Wilmore, masih belum kembali ke Bumi.
Keterlambatan ini disebabkan oleh malfungsi pada sistem pendorong kapsul Starliner saat mendekati ISS, yang membuat NASA memutuskan bahwa kapsul tersebut tidak aman untuk digunakan dalam perjalanan pulang sebagaimana direncanakan pada 14 Juni 2024.
߫¡ pic.twitter.com/CsZJDUFeAj — Elon Musk (@elonmusk) January 29, 2025
NASA Menunda Kepulangan Hingga Maret 2025
Mengutip unilad, awalnya, NASA merencanakan kepulangan Williams dan Wilmore dengan SpaceX Crew-9. Namun, NASA kemudian mengumumkan perubahan jadwal dalam sebuah postingan di blog resminya.
Kini, kepulangan mereka dijadwalkan menggunakan SpaceX Crew-10, yang rencananya akan meluncur "tidak lebih awal dari akhir Maret 2025" untuk mengangkut empat kru ke ISS.
"Perubahan ini memberi waktu bagi tim NASA dan SpaceX untuk menyelesaikan pemrosesan pesawat ruang angkasa Dragon yang baru. Pesawat ini dijadwalkan tiba di fasilitas SpaceX di Florida pada awal Januari," demikian pernyataan NASA.
Dengan keputusan ini, Williams dan Wilmore harus menunggu beberapa bulan lagi sebelum dapat kembali ke Bumi.
Baca Juga: Dengarkan! Suara Mengerikan dari Lubang Hitam yang Ditangkap NASA
Donald Trump Minta Elon Musk Bertindak
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan ketidakpuasannya atas keterlambatan ini dan menyalahkan pemerintahan Joe Biden. Melalui media sosialnya, Truth Social, pada 28 Januari 2025, Trump mengumumkan bahwa ia telah meminta CEO SpaceX, Elon Musk, untuk segera menjemput para astronaut tersebut.
"Saya baru saja meminta Elon Musk dan SpaceX untuk 'menjemput' dua astronaut pemberani yang secara virtual telah ditinggalkan di luar angkasa oleh Pemerintahan Biden. Mereka telah menunggu selama berbulan-bulan di Stasiun Luar Angkasa. Elon akan segera bergerak. Semoga semuanya berjalan dengan aman. Semoga sukses, Elon!" tulis Trump.
Elon Musk merespons unggahan Trump dengan membagikannya di akun Twitter pribadinya, disertai dengan emoji salut, menunjukkan keterlibatannya dalam masalah ini.
Klarifikasi NASA: Tidak Ada Astronaut yang "Ditinggalkan"
Meskipun Trump menuduh pemerintahan Biden telah "meninggalkan" astronaut NASA di luar angkasa, NASA menyatakan bahwa pihaknya telah mempertimbangkan berbagai opsi untuk memastikan kepulangan mereka dengan aman.
Baca Juga: Elon Musk Bikin Gaduh! Usulkan Nama Baru untuk Selat Inggris yang Mengejutkan Dunia!
"Setelah pertimbangan yang matang, tim NASA memutuskan bahwa meluncurkan Crew-10 pada akhir Maret, setelah penyelesaian pesawat ruang angkasa Dragon yang baru, adalah pilihan terbaik untuk memenuhi persyaratan NASA dan mencapai tujuan Stasiun Luar Angkasa pada 2025," demikian pernyataan resmi NASA.
Sejauh ini, NASA belum memberikan tanggapan langsung atas permintaan Trump kepada Elon Musk. UNILAD telah menghubungi NASA untuk komentar lebih lanjut mengenai situasi ini.