Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serangkaian langkah mengejutkan telah diambil oleh Presiden Donald Trump, yang baru saja memerintahkan perubahan nama Teluk Meksiko menjadi "Teluk Amerika."
Keputusan ini mengejutkan dunia politik dan geografi, dan menambah daftar kebijakan kontroversial yang diambil Trump sejak kembali ke Gedung Putih.
Perubahan nama ini adalah bagian dari agenda besar yang diberi nama "Restoring Names that Honor American Greatness", yang bertujuan untuk mencerminkan peran Amerika yang dianggap vital dalam sejarah dan perdagangan global.
Teluk Amerika: Simbol Nasional
Mengutip unilad, perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Trump menyatakan bahwa Teluk Meksiko—yang secara historis dikenal dengan nama ini—akan mulai dikenal sebagai Teluk Amerika. Perintah ini memuji Teluk sebagai aset ekonomi vital bagi Amerika Serikat, menyoroti signifikansi historisnya sebagai pusat perdagangan, komersial, dan sumber daya alam.
Baca Juga: AI China Ini Mengguncang Pasar Saham AS dan Meruntuhkan Nilai Pasar Nvidia!
Menurut perintah eksekutif tersebut, Teluk Amerika sangat penting bagi perekonomian AS, berkontribusi signifikan terhadap produksi minyak mentah negara ini, cadangan gas alam, dan industri perikanan.
Dengan panjang garis pantai lebih dari 1.700 mil dan hampir 160 juta hektar, Teluk Amerika tetap menjadi arteri vital bagi kegiatan ekonomi Amerika, mulai dari pengeboran minyak hingga perikanan yang sangat produktif.
Perubahan nama ini telah menyebabkan kebingungan di kalangan pengamat global, karena peta di Amerika Serikat kini akan mencantumkan nama Teluk Amerika, sementara di luar AS, Teluk Meksiko tetap menjadi istilah yang diakui secara internasional.
Alasan Trump untuk keputusan ini sangat jelas: “Teluk ini akan terus memainkan peran penting dalam membentuk masa depan Amerika dan ekonomi global,” tulisnya dalam perintah eksekutif tersebut. Rebranding ini adalah bagian dari visi besarnya untuk merayakan dominasi Amerika dan menghormati "keagungannya."
New name for the water that separates England and France pic.twitter.com/R6Lipj1Dra — Elon Musk (@elonmusk) January 26, 2025
Elon Musk Mengusulkan Nama Baru untuk Selat Inggris
Seakan perubahan nama Teluk Amerika belum cukup, pengusaha teknologi Elon Musk, yang baru saja ditunjuk oleh Trump sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah yang baru, mengusulkan ide kontroversial lainnya.
Dalam sebuah tweet yang diposting pada 26 Januari 2025, Musk menyarankan agar Selat Inggris—perairan yang memisahkan Inggris dan Prancis—diganti namanya.
Baca Juga: Ini 2 Saham yang Berpotensi Untung dari Kebijakan Energi Trump
Musk mengusulkan untuk menyebutnya "Selat George Washington," sebuah langkah yang pasti akan memicu perdebatan internasional lebih lanjut. Tweet tersebut disertai dengan gambar peta yang menampilkan nama "Selat George Washington" di badan air tersebut.
Usulan Musk yang bercanda namun provokatif ini muncul setelah perintah eksekutif Trump dan telah memicu berbagai reaksi di media sosial.
Reaksi Publik
Tweet Musk memicu berbagai reaksi, dengan banyak orang yang mengungkapkan kejutan, kebingungan, atau hiburan atas usulannya. Seorang pengguna Twitter bercanda bahwa usulan ini akan "memberikan serangan jantung kepada Kier Starmer," mengacu pada kemungkinan ketidaksetujuan politisi Inggris tersebut.
Yang lainnya mengakui perbedaan nama yang diberikan pada perairan ini oleh orang Inggris dan Prancis, dengan orang Inggris menyebutnya "Selat Inggris" dan orang Prancis menyebutnya "La Manche".
Sementara itu, beberapa pengguna media sosial memberikan peringatan kepada Amerika untuk tidak memutuskan hubungan dengan sekutunya dengan mengusulkan perubahan nama yang kontroversial ini. Seorang komentator menulis, “Amerika perlu menghormati sejarah dan budaya negara lain,” sambil menambahkan, “Anda membutuhkan sekutu, setelah semua.”
Baca Juga: 3 dari 10 Pemilik Tesla Pertimbangkan Jual Mobilnya Gara-gara Tingkah Elon Musk
Perubahan Geopolitik dan Budaya?
Langkah-langkah ini yang diambil oleh Trump dan Musk telah membuat banyak orang terkejut di seluruh dunia. Meskipun perubahan nama landmark dan perairan AS bisa dilihat sebagai ekspresi kebanggaan nasional, keputusan semacam ini juga berisiko mengganggu kesepakatan dan tradisi internasional yang telah berlangsung lama.
Perintah Trump untuk mengganti nama Teluk Meksiko dan usulan Musk untuk Selat Inggris mungkin mencerminkan upaya untuk menegaskan pengaruh Amerika, namun juga memicu pertanyaan tentang kepekaan budaya dan sejarah di tingkat global.