Reporter: Arkani Ikrimah | Editor: Dessy Rosalina
MALAYSIA. Perusahaan asuransi luar negeri, termasuk di dalamnya Prudential Plc sedang memproses rencana terkait penjualan saham di unit Malaysia. Kamis (20/7), Bloomberg melaporkan, dalam kesepakatan yang dapat meningkatkan kurang lebih S$ 2 miliar dana gabungan dan membantu mereka mematuhi batasan kepemilikan asing.
Sejauh ini Prudential telah meminta bank untuk mengajukan permohonan guna menasihati penawaran umum perdana (IPO) yang terjadi di dalam negeri dari unit Malaysia. Hal tersebut adalah sebuah pilihan yang dipikirkan Prudential bersamaan dengan potensi penjualan saham investor.
Bersamaan dengan itu Great Eastern Holdings Ltd dari Singapura juga mengeksplorasi pemotongan kepemilikan hingga 70% melalui IPO. Penjualan saham 30% di Great Eastern Life Assurance (Malaysia) Bhd dapat menghasilkan S$1, 2 miliar atau setara dengan 5 miliar ringgit.
Sementara pelepasan saham serupa di Prudential Malaysia Assurance Bhd akan menghasilakan setidaknya 3 miliar ringgit. Adapun Tokio Marine Holdings Inc dari Jepang telah menunjuk sebuah bank guna memberi saran terkait opsi pemotongan sahamnya yang jika dikumpulkan mencapai 1 miliar ringgit di unit lokal.
Analis mengatakan, perusahaan asuransi asing sampai akhir Juni 2018 yang mengurangi kepemilikan mereka di perusahaan lokal mencapai angka 70%. Bank Sentral Malaysia telah mempertimbangkan untuk menerapkan pembatasan kepemilikan asing.
Hal itu dilakukan sebagai upaya mendorong partisipasi lokal di industri ini. Menanggapi hal tersebut perwakilan Great Eastern dan Prudential menolak memberikan komentar, sementara perwakilan Tokio Marine tidak menjawab pertanyaan yang dikirimkan via email.
Bank Sentral Malaysia akan terus menjalin hubungan dengan perusahaan asuransi terkait rencana mereka. Perlu diketahui bahwa perusahaan yang memilih untuk mengejar IPO akan bergabung dengan Manulife Holdings Bhd dan Allianz Malaysia Bhd.
Mereka adalah satu-satunya perusahaan asuransi lokal dengan mayoritas dimiliki oleh asing yang diperdagangkan di bursa Kuala Lumpur. Adanya transaksi yang terjadi akan membantu memperpanjang pemulihan pasar IPO yang mana telah mencapai S$ 1, 7 miliar pada tahun ini. Angka tersebut naik dari S$ 225 juta pada periode yang sama di tahun 2016.