kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Atasi Krisis Energi, AS Berencana Lepas Cadangan Minyak 180 Juta Barel


Kamis, 31 Maret 2022 / 13:03 WIB
Atasi Krisis Energi, AS Berencana Lepas Cadangan Minyak 180 Juta Barel
ILUSTRASI. Kilang minyak di AS. REUTERS/Nick Oxford/File Photo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk melepaskan cadangan minyak Amerika Serikat (AS) sekitar 1 juta barel per hari dalam beberapa bulan. Rencana itu dikaji untuk menghadapi kenaikan harga bensin dan kekurangan pasokan pasca invansi Rusia ke Ukraina. 

Sumber Bloomberg yang mengetahui informasi tersebut mengungkapkan, kemungkinan total cadangan minyak yang akan dilepas mencapai 180 juta barel.  "Rencana tersebut disertai dengan dorongan diplomatik untuk Badan Energi Internasional untuk mengkoordinir rilis global dari negara lain," ungkap Sumber. 

Sumber tersebut menambahkan bahwa keputusan akhir pelepasan cadangan global belum tercapai. Namun, Gedung Putih kemungkinan akan membuat pengumuman tentang pelepasan cadangan minyak AS segera pada Kamis (31/3). 

Harga minyak berjangka West texas Intermediate (WTI) merosot 5,5% pada perdagangan Kamis di tengah adanya tanda-tanda bahwa AS akan melepas cadangan minyaknya. Gedung Putih dalam sebuah penyataan mengatakan bahwa Presiden Biden akan menyampaikan pidato hari ini tentang upayanya menekan harga energi dan menurunkan harga gas untuk keluarga Amerika. 

Baca Juga: Harga Minyak Turun ke Level Terendah Dalam Dua Pekan

Mendekati pemilihan paruh waktu di AS yang akan digelar pada November 2022, Biden saat ini berada di bawah tekanan untuk memperlambat laju inflasi, terutama dengan menekan harga bensin. 

Tahun lalu, pemerintah AS menjanjikan harga minyak dan gas akan turun tahun 2022. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Harga justru meningkat dramatis dimana bensin di California hampir mencapai US$ 6 per galon, menurut data klub mobil AAA. Sementara harga rata-rata nasional mencapai US$ 4,24. 

Biden telah memesan dua pelepasan besar cadangan minyak AS dalam enam bulan terakhir yakni sebanyak 50 juta barel pada November 2021 dan 30 juta barel lagi pada Maret 2022. Pelepasan cadangan tersebut cukup berdampak meredam harga minyak.

Pemerintahan Biden pada saat yang sama juga berjuang untuk membujuk negara-negara OPEC untuk meningkatkan produksi yang cukup untuk mengurangi harga bensin AS.

Meskipun minyak dalam persediaan telah dijual atau ditukar kira-kira 24 kali, termasuk untuk mengurangi gangguan pasokan, mengurangi defisit dan mengimbangi pengeluaran federal, itu tidak pernah dalam skala ini.

Biden membahas pasokan minyak dan potensi putaran lain pelepasan dari cadangan selama pertemuan dengan sekutunya di Eropa pekan lalu. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan, topik itu menjadi pembicaraan utama pada pertemuan G-7.

Baca Juga: Shanghai Lakukan Lockdown, Harga Minyak Mentah Anjlok US$ 4

Di Eropa, Biden juga mengumumkan kesepakatan dengan UE untuk menyediakan 15 miliar meter kubik gas alam cair tahun ini di kawasan tersebut guna mengurangi ketergantungan mereka pada pasokan Rusia.

Negara-negara UE telah menyusun rencana untuk menghapus ketergantungan terhadap energi Rusia. Seperti diketahui, Rusia menjadi pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia. Lebih dari 40% konsumsi gas Eropa, 27% impor minyak dan 46% impor batubara berasal dari Rusia.

Putin baru-baru ini menuntut agar negara-negara membayar gas dalam rubel. Negara-negara G-7 mengatakan mereka tidak akan melakukan itu karena akan melanggar kontrak. Namun ancaman itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Kremlin dapat membalas dengan memotong pasokan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×