Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sebelum menaiki Air Force One saat bertandang ke Inggris, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia memiliki strategi vaksin global dan akan mengumumkannya tetapi tidak memberikan rincian kapan hal itu dilakukan.
Gedung Putih berada di bawah tekanan yang meningkat untuk mengerek sumbangan vaksin Covid-19 ke negara lain.
Amerika Serikat telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin untuk sekitar 64% dari populasi orang dewasa dan telah mulai memvaksinasi remaja. Sementara negara-negara lain seperti Brasil dan India sedang berjuang untuk mendapatkan vaksin yang sangat dibutuhkan.
"Tindakan ini mengirimkan pesan yang sangat kuat tentang komitmen Amerika untuk membantu dunia memerangi pandemi ini," kata Tom Hart, Acting Chief Executive The ONE Campaign, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dan penyakit yang dapat dicegah pada tahun 2030.
Pemerintah juga menggunakan pasokan vaksin AS sebagai alat untuk melawan diplomasi vaksin China dan Rusia.
Baca Juga: Pfizer memperluas uji vaksin COVID-19 pada anak di bawah usia 12 tahun
Pemerintahan Biden mengatakan akan membagikan 80 juta dosis vaksin di seluruh dunia pada akhir Juni. Di awal tahun, Gedung Putih juga menjanjikan US$ 4 miliar kepada COVAX dan mendesak negara-negara lain untuk meningkatkan donasi juga.
Pfizer mengatakan, mereka mengharapkan untuk menghasilkan sebanyak 3 miliar vaksin Covid-19 pada tahun 2021 dan lebih dari 4 miliar tahun depan.
The New York Times melaporkan bahwa Amerika Serikat akan membeli dosis dengan harga "nirlaba", mengutip orang-orang yang mengetahui kesepakatan itu. Mereka juga melaporkan bahwa CEO Pfizer Albert Bourla akan menemani Biden selama pengumuman tersebut.
Perjanjian tersebut merupakan tambahan dari 300 juta vaksin yang telah dibeli Negeri Paman Sam dari Pfizer dan menjadikan jumlah total vaksin Pfizer/BioNTech yang dibeli oleh AS menjadi 800 juta, kata Times.