Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Australia (AUD) melemah melewati US$ 0,658 pada hari Selasa (23/9), membalikkan penguatan dari sesi sebelumnya, karena investor mempertimbangkan data PMI Australia yang kurang memuaskan.
Seperti dikutip Tradingeconomics Selasa (23/9), estimasi kilat menunjukkan bahwa PMI komposit turun menjadi 52,1 pada bulan September, dari 55,5 pada bulan Agustus. Meskipun ini menandai ekspansi bulan kedua belas berturut-turut.
Hal ini juga menandakan laju pertumbuhan paling lambat dalam rentang tersebut, dengan sektor manufaktur (51,6 vs 53) dan jasa (52 vs 55,8) menunjukkan tanda-tanda perlambatan.
Baca Juga: Bank Sentral Australia (RBA) Waspada terhadap Risiko Prospek Ekonomi
Fokus pasar saat ini tertuju pada indikator IHK Bulanan yang rilis pada hari Rabu (24/9), yang akan memperjelas apakah lonjakan inflasi bulan Juli disebabkan oleh berakhirnya subsidi listrik atau tekanan harga yang lebih luas.
Jika inflasi tetap tinggi atau meningkat, ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Australia (RBA) dapat tertunda hingga tahun depan.
Gubernur Michele Bullock mencatat pada hari Senin bahwa meskipun data terbaru telah memenuhi ekspektasi, RBA tetap waspada terhadap perubahan kondisi.
Ia menambahkan bahwa penurunan suku bunga baru-baru ini akan mendukung pengeluaran, tetapi prospek global tetap "tidak pasti dan tidak dapat diprediksi."