Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Australia resmi menandatangani kesepakatan dengan produsen obat asal Inggris, AstraZeneca, dalam upaya penyediaan vaksin virus corona baru. Negeri Kanguru bakal membagikan vaksin virus corona gratis ke 25 juta penduduk.
Kesepakatan dengan AstraZeneca tersebut terwujud setelah data nasional menunjukkan, jumlah kasus virus corona di Australia mulai mereda, termasuk di zona terparah yang ada di Negara Bagian Victoria.
Mengutip Channel News Asia, pada Selasa (18/8), Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, siap mendistribusikan vaksin virus corona secara gratis untuk 25 juta penduduknya.
Tentunya, distribusi ini baru akan Pemerintah Australia lakukan setelah uji coba vaksin virus corona oleh AstraZeneca dan University of Oxford selesai dan menunjukkan hasil yang positif.
Baca Juga: Kasus corona muncul lagi, Singapura karantina 7.000 pekerja migran
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt, pada hari Rabu (19/8), mengungkapkan, semua warga akan mendapatkan vaksin virus corona secara gratis. Tapi, petugas medis akan masuk daftar prioritas.
"Tentunya, Anda akan berfokus pada orang yang paling rentan, orangtua, petugas kesehatan, orang dengan disabilitas, tapi saya pikir distribusinya akan meluas," ungkap Hunt kepada Sky News seperti dilansir Channel News Asia.
AstraZeneca sejak bulan lalu telah menunjukkan data yang baik dalam upaya uji coba atas vaksin virus corona mereka. Faktor ini juga lah yang membuat Pemerintah Australia yakin untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan tersebut.
Vaksin yang sedang AstraZeneca kembangkan bernama AZD1222, dengan menggandeng University of Oxford, Inggris.
Dalam dua bulan terakhir, kondisi pandemi di Australia semakin parah, terutama di Negara Bagian Victoria yang memiliki populasi manusia terbesar kedua di negeri kanguru.
Baca Juga: Bantu cegah penyebaran corona, Selandia Baru tambah personel militer
Hal ini mendorong pemerintah setempat menerapkan jam malam sejak dua minggu lalu serta memperketat pembatasan sosial dan menutup sebagian besar pusat aktivitas perekonomian.
Kebijakan ketat ini membuahkan hasil, dengan jumlah kasus yang terus menurun dalam beberapa hari terakhir. Kini, kekhawatiran akan munculnya gelombang kedua infeksi mulai berkurang.
Victoria melaporkan 216 kasus baru dalam 24 jam terakhir, turun dari 222 kasus di hari sebelumnya. Kini, Australia mencatat total 24.000 kasus virus corona, dengan 450 kematian akibat Covdi-19.
Angka tersebut terbilang rendah jika dibandingkan dengan kebanyakan negara besar lainnya.
Baca Juga: Israel dan UEA mulai kerjakan vaksin corona sebagai bagian dari kesepakatan damai