Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - ABU DHABI. Sebagai bagian dari kesepakatan damai kedua negara, perusahaan Emirati APEX National Investment dari Uni Emirat Arab (UEA) telah meneken perjanjian strategis dengan Terfa Group dari Israel untuk mengembangkan vaksin virus corona.
Kesepakatan tersebut juga ditandai sebagai kerja sama perdagangan, ekonomi, dan kemitraan efektif Israel dan UEA di sektor bisnis, yang pertama.
"Ini demi kepentingan melayani kemanusiaan dengan memperkuat penelitian dan studi tentang novel coronavirus," ungkap Chairman APEX, Khalifa Yousef Khoury kepada Emirates News Agency, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Perjanjian tersebut ditandatangani di Abu Dhabi hari Sabtu (15/8), hanya dua hari setelah Israel dan UEA mengumumkan normalisasi hubungan diplomatik kedua negara.
Kesepakatan damai ini juga akhirnya muncul ke media setelah Presiden AS, Donald Trump, mengadakan telepon bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan putra mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
"Uni Emirat Arab dan Israel akan segera memperluas dan mempercepat kerja sama terkait perawatan dan pengembangan vaksin untuk virus corona," ungkap perjanjian damai kedua negara.
Baca Juga: Kesepakatan AS, UEA, dan Israel: Aneksasi Palestina hingga vaksin corona
Delegasi dari Israel dan UEA akan segera bertemu dalam beberapa minggu ke depan untuk secara resmi menyambut hubungan diplomatik mereka.
Nantinya, dikutip dari Al Jazeera, kedua negara akan menandatangani perjanjian di bidang investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan, telekomunikasi, dan sejumlah sektor lainnya.
Pengujian calon vaksin virus corona dari Tera Group akan dilakukan di negara-negara tertentu, termasuk di Emirates Field Hospital yang ada di Abu Dhabi.
Perbaikan hubungan diplomasi kedua negara ini rupanya sudah dibicarakan sejak beberapa bulan lalu dengan tujuan yang cukup spesifik.
Pada bulan Juni, UEA mengatakan dua perusahaan swasta dan dua perusahaan Israel akan bekerja sama dalam proyek medis, termasuk Covid-19.
Di bulan Juli, dua kontraktor pertahanan Israel mengumumkan kemitraan dengan perusahaan teknologi yang berbasis di Abu Dhabi, Group 42, untuk mengembangkan teknologi guna membantu memerangi virus corona.
Baca Juga: Presiden Iran: UEA sebaiknya berhati-hati, kesalahan besar bersepakat dengan Israel