Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
TOKYO. Australia dan Singapura bergabung dengan Amerika Serikat dan Hong Kong membatasi impor makanan dari Jepang. Keputusan tersebut menyusul temuan bahwa tingkat radiasi tinggi ditemukan di luar radius evakuasi di sekitar pabrik nuklir yang rusak di Dai-Ichi, Fukushima.
Sekretaris Kabinet Jepang Yukio Edano kemarin mengatakan bahwa tingkat radiasi yang lebih tinggi telah terdeteksi di luar 30 kilometer (19 mil). Walhasil, toko dan restoran terpaksa meng-grounded produk makanan negeri matahari itu.
Agri-Food & Veterinary Authority Singapura mengatakan sudah menghentikan impor susu, produk susu, buah, sayuran, makanan laut dan daging dari daerah yang terkena radiasi tenaga nuklir.
Tindakan yang sama juga dilakukan oleh Australia yang menghentikan sementara impor makanan dari empat prefektur di Jepang. "Australia mengambil tindakan sebagai langkah pencegahan," kata Standar Makanan Australia dan Selandia Baru di situsnya. Australia berpandangan, risiko konsumen terkena radionuclide cukup tinggi. Rumput laut dan seafood Jepang yang masuk ke Australia punya porsi masing-masing 5,5% dan 0,46% dari total impor produk serupa.
Sedangkan porsi impor seafood Jepang ke Singapura kurang dari 2% dan kurang dari 0,5% berupa produk makanan lainnya.
Informasi saja, pemerintah setempat telah melarang warga di sekitar Fukushima mengonsumsi air keran karena sudah tercemar zat berbahaya.