Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton pada Jumat (13/5) melaporkan kehadiran kapal intelijen China di lepas pantai Australia Barat. Australia melihat tindakan China ini sebagai tindakan agresi.
"Saya pikir itu adalah tindakan agresi. Saya pikir, terutama karena itu terjadi begitu jauh ke selatan," ungkap Dutton menyoroti jauhnya aktivitas militer China.
Dilansir dari Reuters, kapal mata-mata China tersebut berlayar dekat dengan instalasi militer dan intelijen di pantai barat Australia.
Baca Juga: Lockheed Martin Siap Menambah Produksi Rudal Javelin yang Digunakan Ukraina Berperang
Australia ternyata telah memantau kapal mata-mata itu selama seminggu terakhir, tepat ketika melintasi stasiun komunikasi angkatan laut Harold E. Holt di Exmouth, yang digunakan oleh kapal selam Australia, AS, dan sekutu.
Departemen Pertahanan Australia mengatakan, kapal Intelijen Kelas Dongdiao bernama Haiwangxing melakukan perjalanan ke pantai barat dan menyeberang ke ZEE Australia pada 6 Mei. Kapal tersebut ada dalam jarak 50 mil laut dari stasiun komunikasi pada 11 Mei.
Dutton melihat pengiriman kapal mata-mata itu dilakukan di waktu yang tidak wajar mengingat Australia akan mengadakan pemilihan nasional pada 21 Mei mendatang.
Baca Juga: China Pantau Ketat Kapal Angkatan Laut AS yang Berlayar di Selat Taiwan
Banyak pihak yang berkampanye juga menjadikan ancaman keamanan nasional yang datang dari China sebagai topik utamanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, kapal Angkatan Laut China telah terlacak di berbagai wilayah sekitar Australia, terutama di lepas pantai utara dan timur.
Pada Februari lalu, Australia dan China sempat bersinggungan terkait insiden kapal Angkatan Laut China yang mengarahkan laser ke pesawat patroli maritim Australia. Australia pun merilis foto dua kapal China yang terlibat dalam insiden itu sedang berlayar di dekat pantai utaranya.