Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Brisbane. Calon vaksin corona semakin banyak yang diujicobakan ke manusia. Setelah Amerika dan china, Australia juga mulai ujicoba calon vaksin corona ke manusia. Tak tanggung-tanggung, Australia uji coba calon vaksin corona terhadap 120 manusia.
Uji coba calon vaksin corona ke manusia ini berlangsung di Queensland. Sebelumnya juga pernah ada uji coba calon vaksin corona ke manusia di Melbourne.
Baca juga: Vas dari China ini dibeli di bawah Rp 1 juta, kini terjual Rp 436 miliar
Calon vaksin corona ini dikembangkan oleh University of Queensland (UQ). Ini adalah salah satu dari sekian banyak uji coba klinis yang dilakukan di Australia, termasuk uji coba lainnya yang melibatkan peneliti dan relawan di Queensland.
Dalam uji coba potensi vaksin corona ini, setiap orang akan disuntik dua dosis setiap empat minggu, kemudian diperiksa keamanan dan respon imun dari para relawan. Uji coba calon vaksin corona berlangsung di klinik spesialis Brisbane, Nucleus Network.
Helen Sullivan adalah salah satu relawan yang menerima suntikan calon vaksin corona. Helen mengajukan diri karena ingin membantu "mengembalikan dunia menjadi normal". "Untuk membuat orang bisa kembali bekerja, kembali melihat keluarga mereka, vaksin ini cukup penting," kata Helen.
"Saya merasa cukup nyaman untuk melakukan ini, (saya) tidak gugup sama sekali ... Saya merasa cukup yakin kita telah mengerjakan tugas kita dan kita berada di tangan yang aman." tambah Helen.
Relawan lain Christian Fercher mengatakan, dia ingin membantu komunitas yang terkena dampak virus. "Melihat begitu banyak orang yang tidak punya pekerjaan dan pada dasarnya terpengaruh secara finansial dan juga secara pribadi... Saya ingin membantu agar kita keluar dari situasi ini secepat mungkin," kata Christian.
Christian mengatakan potensi vaksin ini, jika berhasil, juga akan membantunya untuk bisa mengunjungi kerabat yang tinggal di luar negeri sesegera mungkin. "Saya tidak dapat mengunjungi keluarga saya di Austria… Saya pikir penerbangan internasional tidak akan ada sampai kami memiliki vaksin, karenanya ini menjadi motivasi pribadi saya untuk terlibat dalam uji coba ini," katanya.