kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Australia uji coba vaksin corona ke 120 manusia, ini target pengumuman hasilnya


Rabu, 15 Juli 2020 / 07:15 WIB
Australia uji coba vaksin corona ke 120 manusia, ini target pengumuman hasilnya
ILUSTRASI. Ilustrasi. University of Quensland mulai uji coba calon vaksin corona kepada 120 relawan. REUTERS/Bing Guan


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Brisbane. Calon vaksin corona semakin banyak yang diujicobakan ke manusia. Setelah Amerika dan china, Australia juga mulai ujicoba calon vaksin corona ke manusia. Tak tanggung-tanggung, Australia uji coba calon vaksin corona terhadap 120 manusia.

Uji coba calon vaksin corona ke manusia ini berlangsung di Queensland. Sebelumnya juga pernah ada uji coba calon vaksin corona ke manusia di Melbourne.

Baca juga: Vas dari China ini dibeli di bawah Rp 1 juta, kini terjual Rp 436 miliar 

Calon vaksin corona ini dikembangkan oleh University of Queensland (UQ). Ini adalah salah satu dari sekian banyak uji coba klinis yang dilakukan di Australia, termasuk uji coba lainnya yang melibatkan peneliti dan relawan di Queensland.

Dalam uji coba potensi vaksin corona ini, setiap orang akan disuntik dua dosis setiap empat minggu, kemudian diperiksa keamanan dan respon imun dari para relawan. Uji coba calon vaksin corona berlangsung di klinik spesialis Brisbane, Nucleus Network.

Helen Sullivan adalah salah satu relawan yang menerima suntikan calon vaksin corona. Helen mengajukan diri karena ingin membantu "mengembalikan dunia menjadi normal". "Untuk membuat orang bisa kembali bekerja, kembali melihat keluarga mereka, vaksin ini cukup penting," kata Helen.

"Saya merasa cukup nyaman untuk melakukan ini, (saya) tidak gugup sama sekali ... Saya merasa cukup yakin kita telah mengerjakan tugas kita dan kita berada di tangan yang aman." tambah Helen.

Relawan lain Christian Fercher mengatakan, dia ingin membantu komunitas yang terkena dampak virus. "Melihat begitu banyak orang yang tidak punya pekerjaan dan pada dasarnya terpengaruh secara finansial dan juga secara pribadi... Saya ingin membantu agar kita keluar dari situasi ini secepat mungkin," kata Christian.

Christian mengatakan potensi vaksin ini, jika berhasil, juga akan membantunya untuk bisa mengunjungi kerabat yang tinggal di luar negeri sesegera mungkin. "Saya tidak dapat mengunjungi keluarga saya di Austria… Saya pikir penerbangan internasional tidak akan ada sampai kami memiliki vaksin, karenanya ini menjadi motivasi pribadi saya untuk terlibat dalam uji coba ini," katanya.

Hasilnya akan diumumkan September

Para peneliti akan mengukur reaksi yang timbul dan relawan yang terlibat, selain juga dimonitor selama 12 bulan lamanya. Hasil awal dari uji coba ini diperkirakan akan diumumkan pada akhir September mendatang. Premier Negara Bagian Queensland Annastacia Palaszczuk mengatakan, Senin ini menjadi "hari yang penuh semangat" bagi Queensland.

Baca juga: Kasus COVID-19 Melonjak, California Kembali Tutup Kegiatan Bisnis dan Sekolah 

"Ini adalah sebuah langkah yang sangat besa … bukan hanya untuk UQ, tapi untuk Queensland. Uji coba ini, yang dilakukan oleh UQ dan para ilmuwannya, tidak ada duanya," katanya.

Pemerintah Negara Bagian Queensland sebelumnya telah menginvestasikan 10 juta dollar Australia (Rp 101,3 miliar) untuk penelitian ini agar bisa dikembangkan secara cepat. B

Profesor Paul Young salah satu pemimpin penelitian di University of Queensland mengatakan, sulit menentukan kapan tepatnya vaksin tersebut bisa selesai, tapi mereka berencana menyelesaikannya dalam jangka waktu 12 bulan. "Rencananya, kami akan menyelesaikannya pada pertengahan tahun depan."

Dr Paul Young mengatakan uji coba ke manusia telah sesuai dengan periode pengujian pra-klinis yang telah dilakukan para peneliti sejak Februari. "Uji coba sebelumnya telah menunjukkan bahwa vaksin ini di laboratorium telah efektif menetralisasi virus dan aman untuk disuntikkan ke manusia."

Dr Paul juga mengatakan, kemitraan dengan perusahaan manufaktur berarti akan membuat vaksin bisa tersedia lebih awal. "Kalau segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana, mereka akan secepatnya memajukan produksi jutaan dosis dan menggeser program ini ke tahap lebih lanjut uji coba teknis, persetujuan regulator, dan langkah manufaktur dan distribusi dalam skala besar," kata Dr Paul.

"Kita akan bersama-sama menahan napas sambil menunggu proses uji coba ini berlangsung."

Dalam sebuah pernyataan Menteri Inovasi Australia Kate Jones menggambarkan, penelitian untuk menemukan vaksin ini sebagai "yang terdepan di dunia". "Keberhasilan penelitian kami membuat orang mengarahkan mata mereka ke Queensland," katanya. "Vaksin kami yang dibuat di Queensland oleh warga Queensland dapat menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia."

(Aditya Jaya Iswara)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Baik, Vaksin Covid-19 Buatan Universitas Queensland Mulai Diuji Coba ke Manusia", 




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×