CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Awas, Facebook Peringatkan Data 1 Juta Penggunanya Dicuri Lewat Aplikasi Palsu


Minggu, 09 Oktober 2022 / 22:20 WIB
Awas, Facebook Peringatkan Data 1 Juta Penggunanya Dicuri Lewat Aplikasi Palsu


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Meta Platforms Inc. memperingatkan sekitar 1 juta pengguna Facebook bahwa kredensial akun mereka mungkin telah di curi karena masalah keamanan dengan aplikasi yang diunduh dari Apple dan Google Play Store yang dirancang khusus untuk mencuri data pribadi pengguna dengan masuk ke aplikasi jejaring sosial tersebut.

Dilansir dari Bloomberg, Meta mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka menemukan lebih dari 400 aplikasi Android dan iOS berbahaya. Aplikasi tersebut bekerja dengan menyamar sebagai editor foto, game seluler, atau pelacak kesehatan.

Aplikasi tersebut menargetkan pengguna internet untuk mencuri informasi pribadi mereka. Meta mengatakan telah memberi tahu Apple dan Google tentang masalah ini sehingga aplikasi tersebut dapat dihapus.

Apple mengatakan 45 dari 400 aplikasi bermasalah ada di App Store dan telah dihapus. Sementara seorang juru bicara Google mengatakan pihaknya menghapus semua aplikasi berbahaya yang bermasalah.

Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik dalam Peluncuran Ketujuh Baru-baru Ini

"Penjahat dunia maya tahu betapa populernya jenis aplikasi ini, dan mereka menggunakan tema serupa untuk mengelabui orang dan mencuri akun dan informasi pribadi mereka," kata David Agranovich, Direktur Gangguan dan Ancaman Global Meta. 

"Jika sebuah aplikasi menjanjikan sesuatu yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, seperti fitur yang belum dirilis di platform lain atau situs media sosial, maka kemungkinan besar aplikasi tersebut memiliki motif tersembunyi," tambahnya.

Misalnya, penipuan biasa terjadi setelah pengguna mengunduh salah satu aplikasi berbahaya. Aplikasi ini memerlukan login Facebook agar berfungsi di luar fungsi dasar serta menipu pengguna agar memberikan nama pengguna dan kata sandi mereka.

Selain itu, pengguna dapat mengunggah foto yang diedit ke akun Facebook mereka. Namun dalam prosesnya, mereka tanpa sadar memberikan akses akun mereka kepada pembuat aplikasi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×