kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Badan keselamatan lalu lintas mulai penyeldikan kecelakaan Uber


Selasa, 20 Maret 2018 / 06:42 WIB
Badan keselamatan lalu lintas mulai penyeldikan kecelakaan Uber


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Pihak kepolisian Tempe, Arizona, Amerika Serikat (AS) mengungkapkan jenis mobil otomatis Uber yang terlibat dalam insiden kecelakaan di kota kecil di luar Phoenix adalah model Volvo XC90 berjenis sport utility vehicle (SUV).

Mengutip Reuters, Selasa (20/3), badan keselamatan lalu lintas AS atau National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dan badan keselamatan transportasi atau National Transportation Safety Board (NTSB) akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden ini. Selain penyelidikan terhadap Uber, NHSTA dan NTSB juga akan memanggil pabrikan mobil Volvo untuk dimintai keterangan.

Sebelumnya, hari Senin (19/3) terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kematian di kota Tempe, Arizona yang melibatkan mobil otomatis Uber. Kecelakaan ini merupakan kasus fatal pertama yang melibatkan mobil otomatis sejak teknologi ini diperkenalkan tahun lalu.

Tak hanya AS, Menteri Transportasi Kanada juga akan mengadakan evaluasi terkait kelayakan mobil otomatis Uber di provinsi Ontario. Pasalnya, Uber juga mengoperasikan layanan di Ontario.

Pada hari Jumat (16/3), Waymo dan Uber mendesak kongres AS untuk mengeluarkan peraturan yang bisa mempercepat pengenalan mobil otomatis di AS. Usulan ini diblokir oleh beberapa anggota konggres dari partai demokrat karena beberapa anggota saat itu mempertanyakan aspek keamanan mobil otomatis. Atas kejadian ini, kemungkinan besar usulan Waymo dan Uber akan ditolak dengan suara penuh sampai penyelidikan tuntas.

Analis Buckingham Research Group, Glenn Chin mengatakan, kejadian ini berpotensi membawa dampak negatif bagi produsen dan pemasok teknologi mobil otomatis.

"Insiden yang berujung kematian pastinya akan meningkatkan pengawasan publik dan otoritas terkait di negara seperti AS yang cenderung longgar terhadap teknologi mobil otomatis," ungkap Chin, dilansir dari Reuters.

Uber termasuk di antara salah satu dari banyak perusahaan teknologi dan pembuat mobil, selain Waymo dan General Motors Co, yang memacu penggunaan mobil otomatis untuk keperluan umum di tahun-tahun mendatang. Uber telah menguji SUV Volvo XC90 yang dilengkapi teknologi secara khusus di Pittsburgh dan daerah Phoenix.

Kekhawatiran keamanan kendaraan otonomatis sebenarnya sudah mencuat setelah terjadi kecelakaan yang melibatkan mobil Tesla Inc dalam sebuah uji coba. Mobil yang terlibat dalam kecelakaan itu menampilkan sistem otonom parsial yang membutuhkan pengawasan manusia. Sementara, kendaraan yang dioperasikan Uber, di sisi lain, dianggap sebagai kendaraan otonom penuh dimana manusia tidak dibutuhkan di kemudi.


 


Survei KG Media

Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×