Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sumber industri mengatakan, pembatasan yang dilakukan China terhadap daging babi di Uni Eropa bisa menjadi pedang bermata dua, karena hal ini dapat mengakibatkan pemasok Eropa beralih “secara agresif” ke pasar yang saat ini dilayani oleh Brasil.
Dia juga mencatat potensi skenario lain di mana China akan mengurangi impor daging babi, yang menyebabkan kelebihan pasokan global.
“Saya yakin China akan meminta kurang dari 2 juta ton per tahun,” kata sumber tersebut.
Dia menambahkan bahwa produksi dalam negeri China telah pulih dari dampak Demam Babi Afrika.
Berdasarkan data industri China, Impor daging babi China merosot menjadi 2,6 juta ton tahun lalu dari 5,6 juta ton pada tahun 2020.
Baca Juga: China Balas Tarif Kendaraan Listrik Uni Eropa Lewat Daging Babi
Investigasi Beijing terhadap daging babi di Uni Eropa tampaknya terutama ditujukan ke Spanyol, Belanda, dan Denmark.
“Jika ditemukan kejanggalan, penjualan Eropa ke pasar impor daging babi terbesar di dunia akan terpaksa mencari tujuan utama lainnya,” kata konsultan Datagro.