kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bakal memanas, Garnisun China bertekad jaga kedaulatan di Hong Kong


Selasa, 26 Mei 2020 / 09:51 WIB
Bakal memanas, Garnisun China bertekad jaga kedaulatan di Hong Kong
ILUSTRASI. Pengunjuk rasa anti-pemerintah ditahan polisi huru hara saat memprotes rencana Beijing untuk menerapkan?UU?Keamanan?Nasional yang baru di Hong Kong, China, Minggu (24/5/2020). REUTERS/Tyrone Siu


Sumber: Channelnewsasia.com,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perwira dan prajurit militer China yang ditempatkan di garnisun di Hong Kong memiliki tekad dan kemampuan untuk menjaga kedaulatan nasional Tiongkok serta kemakmuran jangka panjang dan keamanan bagi kota itu.

Melansir Channelnewsasia.com, Komandan Garnisun China di Hong Kong Chen Daoxiang dalam sebuah wawancara dengan televisi Pemerintah China, Selasa (26/5), mengatakan, garnisun dengan kuat mendukung Undang-Undang (UU) Keamanan Nasional Hong Kong yang baru.

UU Keamanan Nasional Hong Kong, yang diusulkan Parlemen China serta bertujuan untuk mengatasi pemisahan diri, subversi, dan kegiatan teroris, telah mengirimkan gelombang kejutan ke komunitas, bisnis, dan diplomatik.

Baca Juga: China peringatkan siap membalas bila AS merusak kepentinganya di Hong Kong

Unjuk rasa di Hong Kong pun pecah. Selama akhir pekan, polisi Hong Kong menembakkan gas air mata dan meriam air ke ribuan pengunjuk rasa pro-demokrasi yang berkumpul melawan UU Keamanan yang baru.

Kepala Keamanan dan Kepolisian Hong Kong mengatakan pada Minggu (24/5), "terorisme" dan kegiatan yang "membahayakan keamanan nasional" sedang tumbuh di kota itu, setelah ribuan orang turun ke jalan untuk memprotes UU Keamanan Nasional.

Polisi menangkap lebih dari 180 orang pada Minggu (24/5), ketika mereka menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan demonstran anti-pemerintah saat kerusuhan kembali mendera Hong Kong setelah berbulan-bulan relatif tenang.

Baca Juga: Pemimpin Hong Kong jamin UU Keamanan tak injak-injak hak dan kebebasan

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pada Selasa (26/5) menjamin, UU Keamanan Nasional tidak akan menginjak-injak hak dan kebebasan bekas koloni Inggris, di tengah kekhawatiran yang meluas.

"Kebebasan Hong Kong akan dipertahankan dan semangat dan nilai-nilai inti Hong Kong dalam aturan hukum, independensi peradilan, berbagai hak dan kebebasan yang dinikmati oleh orang-orang akan terus berada di sana," tegasnya seperti dikutip Reuters.

Karena itu, Lam mengatakan, masyarakat perlu menunggu detail dari UU Keamanan Nasional Hong Kong yang baru, yang diusulkan Parlemen China.

Baca Juga: Akses internet akan dibatasi, pengguna VPN di Hong Kong melonjak

"Jaminan itu sangat jelas dituangkan dalam posisi jabatan, serta penjelasan yang diberikan oleh pemimpin Kongres Rakyat Nasional (Parlemen China). Tidak perlu bagi kita untuk khawatir," kata dia.

Menurut Lam, UU Keamanan Nasional menargetkan "minoritas sangat kecil orang" yang melanggar hukum untuk mengatur dan berpartisipasi dalam "kegiatan teroris guna untuk menumbangkan kekuasaan negara".

"Hong Kong membutuhkan undang-undang ini untuk keuntungan yang lebih besar dari sebagian besar rakyat Hong Kong," ujarnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×