Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perang dagang antara China dan Amerika Serikat kian berkobar. Kedua negara besar itu saling balas serang kebijakan perdagangan.
Yang terbaru kini, Pemerintah negeri Tiongkok mengumumkan daftar tarif impor senilai US$ 60 miliar. Rencana China ini untuk membalas kebijakan tarif yang dilancarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dikutip dari Bloomberg, Jumat (3/8) malam Departemen Keuangan China dalam sebuah pernyataan di situsnya menyebutkan, tarif impor sebesar 5% sampai 25% akan dikenakan pada 5.207 jenis impor dari Amerika jika negeri Paman Sam ini jadi memberlakukan pajak atas barang-barang dari China senilai US$ 200 miliar.
Pembalasan itu semakin mengobarkan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia. Sekaligus menggemakan tanggapan China terhadap putaran tarif sebelumnya yang berlaku bulan lalu.
Seperti diketahui, Trump berniat menaikkan tarif impor menjadi 25% pada US$ 200 miliar produk dari China. Sebelumnya tarif impor yang dikenakan sebesar 10%.
Dampak besar
Langkah Trump ini dilakukan untuk menarik China kembali ke meja perundingan guna membicarakan tuntutan AS untuk perubahan struktural terhadap ekonomi China dan memangkas defisit perdagangan bilateral. Trump juga menyatakan akan membatalkan pengenaan tarif jika pemerintah Beijing setuju untuk perubahan struktural utama untuk transfer teknologi, subsidi industri dan kebijakan joint venture.
Kebijakan administrasi Trump ini memukul bea atas barang-barang China senilai US$ 34 miliar pada bulan lalu yang mendorong pembalasan langsung dari China dan US$ 16 miliar lain kemungkinan akan menyusul dalam beberapa hari atau beberapa pekan mendatang. .
Dampak perang dagang kedua negara ini memang kian runcing. Dampaknya pun akan terasa di banyak negara. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) pernah menyatakan, gelombang tarif masuk yang dikenakan oleh Trump akan merugikan pertumbuhan ekonomi global.
Christine Lagarde, Direktur Pelaksana IMF sudah bertemu dengan para Menteri Keuangan G20 dan Gubernur Bank Sentral G20 di Buenos Aires, Argentina.
Ia akan melaporkan data secara rinci atas dampak pembatasan perdagangan global. Lagarde memperingatkan bahwa pembatasan perdagangan antar kedua negara ekonomi besar ini akan mengurangi output global sebesar 0,5%.