Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada Selasa (3/9/2024), China mengatakan pihaknya berencana untuk memulai penyelidikan antidumping atas impor kanola dari Kanada.
Langkah ini diambil setelah Ottawa bergerak untuk mengenakan tarif pada kendaraan listrik China.
Reuters memberitakan, Menteri Pertanian Kanada Lawrence MacAulay mengatakan langkah itu sangat memprihatinkan.
Dalam sebuah unggahan di jaringan media sosial X, dia mengatakan, Ottawa mengikuti kasus tersebut dengan saksama dan akan membela serta mendukung sektor pertanian.
Kanada, mengikuti jejak Amerika Serikat dan Uni Eropa, mengumumkan pemberlakuan tarif 100% atas impor kendaraan listrik China dan tarif 25% atas impor baja dan aluminium dari China pada pekan lalu.
"China sangat menyesalkan dan dengan tegas menentang tindakan pembatasan sepihak yang diskriminatif yang diambil oleh Kanada terhadap impornya dari China meskipun ada penentangan dan penolakan dari banyak pihak," kata juru bicara kementerian perdagangan dalam sebuah pernyataan.
Kementerian tersebut mengatakan China juga akan memulai penyelidikan antidumping terhadap beberapa produk kimia Kanada.
Lebih dari separuh kanola yang diproduksi di Kanada dikirim ke China, importir biji minyak terbesar di dunia.
Kanola, yang juga disebut rapeseed untuk varian tertentu, digunakan sebagai minyak goreng dan dalam berbagai macam produk termasuk bahan bakar terbarukan.
Dewan Kanola Kanada mengatakan yakin bahwa penyelidikan China akan menunjukkan bahwa produsen Kanada bermain sesuai aturan.
Dalam sebuah pernyataan, disebutkan bahwa ekspor kanola Kanada ke China pada tahun lalu berjumlah total C$ 5,0 miliar (US$ 3,7 miliar).
Harga minyak rapeseed berjangka China di Bursa Komoditas Zhengzhou melonjak 6% menjadi 2.375 yuan ($333,56) per metrik ton setelah pengumuman tersebut. Ini merupakan level tertinggi sejak 6 Agustus 2024 lalu.
Sementara, harga kontrak kanola ICE untuk pengiriman November turun ke batas hariannya sebesar US$ 45, atau 7%, menjadi US$ 569,7 per metrik ton.
"Ekspor kanola Kanada ke China telah meningkat secara signifikan dan diduga sebagai dumping, mencapai US$ 3,47 miliar pada tahun 2023, dengan peningkatan volume sebesar 170% dari tahun ke tahun dan penurunan harga yang terus-menerus," kata kementerian tersebut.
Kementerian juga menambahkan, "Terpengaruh oleh persaingan yang tidak adil dari pihak Kanada, industri terkait rapeseed domestik Tiongkok terus mengalami kerugian."
Harga rapeseed Tiongkok telah anjlok 22% sepanjang tahun ini di tengah melimpahnya pasokan minyak sayur dan meningkatnya produksi dalam negeri.
"Konsumsi domestik (minyak nabati) saat ini tidak kuat, dan ada pasokan stok domestik yang melimpah," kata Ma Wenfeng, analis senior di konsultan pertanian Beijing Orient Agribusiness Consultancy.
TERBARU