CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Bank - Bank Barat Terbebani Eksposur Kredit dari Rusia


Selasa, 01 Maret 2022 / 16:07 WIB
Bank - Bank Barat Terbebani Eksposur Kredit dari Rusia
ILUSTRASI. Peningkatan sanksi keuangan terhadap Rusia mengancam bank Barat. REUTERS/Anton Vaganov


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Peningkatan sanksi keuangan terhadap Rusia telah mengancam nasib bank-bank barat. Sebab mereka menanggung eksposur kredit yang nilainya cukup besar dari Rusia. 

Berdasarkan data Bank of International Settlements, bank-bank asal Italia dan Prancis memiliki eksposur di Rusia, masing-masing nilainya lebih dari US$ 25 miliar pada akhir September 2021. Diikuti bank-bank Austria dengan US$ 17,5 miliar. 

Eksposur kredit bank Austria di Rusia mencapai 22,85 miliar euro, lebih dari setengahnya terkait dengan sektor korporat swasta. Bank sentral Rusia menyumbang 8% dari eksposur ke negara itu, secara entitas sebesar 4% dan bank Rusia 2%.

Angka keseluruhan terdiri dari 11,6 miliar euro dalam bentuk pinjaman atau 11,5% dari total grup. Lebih dari 80% pinjaman dalam bentuk rubel. Sementara sisanya dalam bentuk pinjaman valuta asing. 

Baca Juga: Mengikuti Seruan, Visa dan Mastercard Telah Memblokir Beberapa Lembaga Keuangan Rusia

Namun, eksposur lintas batas ke Rusia hanya 1,6 miliar tanpa dana induk dari Wina. Raiffeisen Bank Internastional (RBI) juga memegang 2,2 miliar euro dalam bentuk pinjaman kepada nasabah di Ukraina.

Untuk mengantisipasi hal itu, biaya provisi atau cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) akibat dampak invansi Rusia mencapai 64,3% dari total eksposur RBI. Untuk saat ini, kondisi likuditas unit usaha di Rusia masih terjaga. 

"Kami memiliki posisi likuiditas yang sangat kuat dan sedang karena masih mencatat arus masuk," kata Kepala Eksekutif RBI Johann Strobl dikutip dari Reuters, Selasa (1/3). 

Bank Prancis, yang mengoperasikan unit Rosbank memiliki 18 miliar euro dari keseluruhan eksposur ke Rusia pada akhir tahun lalu. Nilai eksposur itu mencapai 1,7% dari total grup.

Sedangkan Bank Belanda memiliki sekitar 4,5 miliar euro dalam pinjaman luar biasa kepada nasabah di Rusia dan sekitar 600 juta euro dari nasabah di Ukraina dari total pinjaman bernilai 600 miliar euro.

Sebagian besar pinjaman ini dalam euro dan dolar. Mayoritas untuk pembiayaan proyek dan pinjaman yang dijaminkan, dan dalam banyak kasus pinjaman dan jaminan berada di luar Rusia atau Ukraina.

Seperti diketahui, Perbankan di Rusia telah menerapkan langkah-langkah untuk antisipasi untuk menghadapi sanksi dari negara barat menyusul invansi Rusia ke Ukraina.

UniCredit Bank misalnya, anak usaha dari UniCredit Group yang berbasis di Italia ini mencatatkan nilai gagal bayar terkait dampak Rusia bernilai 14,2 miliar euro yang masuk kolektibilitas 3 atau kurang lancar pada pertengah 2021. 

Dari jumlah total itu, sekitar 8 miliar euro adalah pinjaman yang diberikan ke Rusia dan didanai secara lokal. Sedangkan sisanya termasuk item off balance sheet dan pinjaman lintas batas terutama diberikan oleh UniCredit SpA terhadap perusahaan besar di luar Rusia.

Baca Juga: Total Eksposur Citigroup di Rusia Hampir Mencapai US$ 10 Miliar

UniCredit mengatakan minggu lalu waralaba Rusianya hanya menyumbang sekitar 3% dari pendapatan grup dan yang disediakan mencakup 84% dari eksposur kredit macet. 

Sementara itu, eksposur kredit Intesa ke Rusia mencapai 5,57 miliar euro pada akhir 2021, atau 1,1% dari total. Anak perusahaannya di Rusia dan Ukraina memiliki aset masing-masing sebesar 1 miliar euro dan 300 juta euro, yang sama-sama mewakili hanya 0,1% dari total aset grup.

Intesa, bank terbesar Italia, menangani lebih dari setengah dari semua transaksi komersial antara kedua negara tersebut.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×