kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank-Bank Terancam, Bank Sentral AS dan Eropa Kucurkan Dana


Senin, 15 September 2008 / 21:25 WIB


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Kebangkrutan Lehman Brothers Holding dan kejatuhan Merrill Lynch membuat Wall Street terperangah. Kini, krisis kredit di Amerika Serikat (AS) tampak makin mengerikan bagi investor. Untuk mencegah kondisi semakin memburuk lagi, Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) segera mengambil langkah darurat.

The Fed menambah daftar aset yang bisa dijaminkan oleh para perusahaan sekuritas untuk memperoleh utang dari bank sentral. Buat pertama kalinya, sekuritas bisa memasukkan saham sebagai jaminan. Minggu lalu (14/9), The Fed juga menaikkan nilai program pinjaman surat berharga kepada para dealer obligasi, dari US$ 175 miliar menjadi US$ 200 miliar.

Selain itu, kini, muncul spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan bunganya dalam pertemuan Selasa malam nanti (16/9). Sebab, penurunan bunga akan membantu meringankan krisis kredit dan menahan perlambatan perekonomian.

Di sisi lain, para bankir Wall Street tak berdiam diri. Setelah tiga hari berkutat membahas rencana penyelamatan pasar bersama Menteri Keuangan AS Henry Paulson dan Presiden The Fed New York Timothy Geithner akhirnya sepakat membentuk fasilitas dana pinjaman (borrowing fund) senilai US$ 70 miliar.

Sebanyak 10 bank turut ambil bagian. Antara lain Bank of America Corp, Barclays Plc, Citigroup Inc, Credit Suisse Group, Deutsche Bank AG, Goldman Sachs Group Inc, JPMorgan Chase & Co, Merrill Lynch & Co, Morgan Stanley, dan UBS AG. Setiap bank menyetorkan uang sebesar US$ 7 miliar. Nantinya, anggota kelompok ini bisa meminjam hingga sepertiga dari total dana itu. Dalam pernyataan bersamanya, para bankir bilang, dana itu bisa bertambah jika ada bank yang ingin bergabung.

Menyeberang keluar AS, bank-bank sentral lainnya juga kembali masuk pasar. Senin (15/9), Bank sentral Eropa (ECB) melelang dana pinjaman bagi bank-bank senilai US$ 43 miliar. Bank-bank Eropa segera memburunya sehingga permintaan atas lelang itu berlebih tiga kali lipat (oversubscribed).

Sementara itu, Bank of England juga mengucurkan pinjaman bagi bank-bank di sana senilai US$ 9 miliar untuk tiga hari. Bunga pinjaman itu hanya 4,3%. Bank sentral Swiss pun ikut bereaksi. Mereka menawarkan bantuan likuiditas melalui fasilitas pinjaman overnight. "Kami harus ekstra waspada. Kami sudah bilang bahwa koreksi dan fluktuasi yang tinggi bakal melanda pasar," ujar Presiden ECB Jean-Claude Trichet.




TERBARU

[X]
×