kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Dunia tawarkan bantuan teknis virus corona ke China, tapi bukan pinjaman uang


Selasa, 11 Februari 2020 / 22:17 WIB
Bank Dunia tawarkan bantuan teknis virus corona ke China, tapi bukan pinjaman uang
ILUSTRASI. Siluet pria dengan logo Bank Dunia di lokasi Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Tokyo, Jepang 10 Oktober 2012.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank Dunia menawarkan bantuan teknis kepada China untuk membantu memerangi epidemi virus corona baru, tetapi tidak ada pinjaman baru untuk sektor kesehatan.

Presiden Bank Dunia David Malpass kepada Reuters, Senin (10/2), mengatakan, lembaganya sedang bekerja dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membantu China.

Bantuan itu termasuk menawarkan saran tentang krisis kesehatan. Tapi, Bank Dunia tidak merencanakan bantuan keuangan apa pun karena China memiliki sumber daya yang cukup.

Baca Juga: Tekan efek virus corona, Malaysia siapkan paket stimulus

"Kita semua berharap cara yang cepat untuk mengatasi virus corona di China," katanya. "Kami telah menawarkan bantuan teknis di bidang kesehatan, sanitasi, dan kebijakan penyakit".

Berdiri setelah Perang Dunia II untuk membangun kembali Eropa, Bank Dunia memiliki aset senilai US$ 470 miliar dan China ada di antara peminjam terbesarnya, US$ 14,8 miliar sejak 2011.

Cina juga merupakan pemegang saham Bank Dunia terbesar ketiga, setelah Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Saat ini, China memiliki cadangan devisa mencapai US$ 3,115 triliun.

Baca Juga: Waspada! Puncak wabah virus corona terjadi pertengahan bulan ini

"China memiliki cadangan yang besar, dan pinjaman baru tidak kami pertimbangkan saat ini," ujar Malpass, yang juga mantan pejabatĀ  keuangan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Menurut Malpass, wabah virus corona baru adalah tantangan kesehatan masyarakat yang sangat besar bagi China dan seluruh dunia. Kareana itu, ia menyerukan tindakan terkoordinasi yang berkelanjutan.

Malpass mengatakan, para ahli Bank Dunia sedang berdiskusi dengan pihak berwenang China dan bisa memberikan bantuan segera untuk pengawasan penyakit, keamanan pangan, dan analisis dampak wabah terhadap ekonomi Tiongkok.

Baca Juga: WHO: Virus corona baru ancaman sangat besar bagi seluruh dunia

Tapi, sumber Reuters di perbankan China mengungkapkan, lebih dari 300 perusahaan di Tiongkok, mulai layanan pengiriman makanan hingga pembuat ponsel pintar, mencari pinjaman lebih dari US$ 8,2 miliar untuk mengurangi dampak virus corona.

Seorang ekonom Pemerintah China memperkirakan, pertumbuhan ekonomi China akan melambat menjadi 5% bahkan di bawah itu pada kuartal satu tahun ini akibat wabah virus yang sudah membunuh lebih dari 1.000 orang itu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×