kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Bank of Canada Pangkas Suku Bunga Lagi, Khawatir Terhadap Lesunya Pertumbuhan Ekonomi


Rabu, 24 Juli 2024 / 21:32 WIB
Bank of Canada Pangkas Suku Bunga Lagi, Khawatir Terhadap Lesunya Pertumbuhan Ekonomi
ILUSTRASI. A sign is pictured outside the Bank of Canada building in Ottawa, Ontario, Canada, May 23, 2017. REUTERS/Chris Wattie


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - OTTAWA. Bank of Canada memangkas suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 basis poin untuk bulan kedua berturut-turut, menurunkannya menjadi 4,5% pada Rabu (24/7).

Bank sentral mengatakan, pemangkasan lebih lanjut mungkin terjadi jika inflasi terus mereda sesuai dengan perkiraan.

Bank sebelumnya telah mempertahankan suku bunga pada tingkat tertinggi dua dekade sebesar 5% selama hampir setahun dalam upaya untuk menekan inflasi tinggi dengan menekan pertumbuhan ekonomi.

"Kami semakin yakin bahwa bahan-bahan untuk mengembalikan inflasi ke target sudah ada," kata Gubernur Tiff Macklem kepada wartawan.

Baca Juga: FULL TEXT - Bank of Canada Cuts Rates by 25 bps to 4.50%

Bank mengulangi bahwa inflasi harus kembali secara berkelanjutan ke target 2% pada paruh kedua tahun 2025.

Bank memangkas perkiraan pertumbuhan tahun 2024 menjadi 1,2% dari 1,5% yang diprediksi pada bulan April, sebagian karena rumah tangga menyisihkan lebih banyak uang untuk membayar utang dan memiliki lebih sedikit untuk dibelanjakan pada barang-barang konsumsi.

"Kami perlu pertumbuhan meningkat agar inflasi tidak turun terlalu banyak," kata Macklem.

Risiko penurunan inflasi semakin mendapatkan bobot dalam pertimbangan kebijakan moneter, katanya.

Inflasi menghadapi dua kekuatan yang berlawanan - ekonomi yang lemah menariknya turun dan harga tempat tinggal dan layanan yang tetap tinggi menjaganya tetap naik.

"Risiko bahwa inflasi datang lebih tinggi dari yang diharapkan harus semakin seimbang dengan risiko bahwa ekonomi dan inflasi bisa lebih lemah dari yang diharapkan," kata Macklem.

Baca Juga: Untuk Pertama Kali Dalam Empat Tahun, Deutsche Bank Menderita Kerugian

Harga konsumen pada bulan Juni mereda menjadi 2,7% dengan ukuran inti inflasi yang dilacak dengan cermat oleh bank juga mereda secara marginal. Namun, data ini mengikuti lonjakan mengejutkan pada bulan Mei.

Dalam Laporan Kebijakan Moneter (MPR) kuartalan yang dirilis pada hari Rabu, bank memproyeksikan inflasi keseluruhan akan menjadi 2,6% tahun ini dan 2,4% tahun depan.

Pertumbuhan tahunan kuartal pertama hanya 1,7%, jauh di bawah perkiraan bank pada bulan April sebesar 2,8%.

Bank mengatakan, pertumbuhan akan meningkat pada paruh kedua tahun ini dipimpin oleh ekspor yang lebih kuat dan pemulihan pengeluaran rumah tangga saat biaya pinjaman mereda.

Baca Juga: Harga Emas Spot Menuju Pekan Keempat Kenaikan Berkat Prospek Suku Bunga AS

"Dengan penguatan ekonomi, kelebihan pasokan akan diserap tahun depan dan hingga tahun 2026," kata Macklem.

Bank mengatakan, pihaknya memperkirakan pertumbuhan akan menjadi 2,1% pada tahun 2025, direvisi dari 2,2% pada bulan April, dan melihat 2,6% pada tahun 2026.




TERBARU

[X]
×