Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. Bank of England (BoE) menyambut baik langkah otoritas Swiss menengahi akuisisi Credit Suisse oleh UBS pada Minggu (19/3). Hal ini mengindikasikan bahwa Inggris mendukung kesepakatan tersebut dan menyatakan bahwa sistem perbankan di Inggris memiliki pendanaan yang baik.
Seperti dilansir Reuters pada Senin (20/3), UBS setuju untuk membeli Credit Suisse, dengan harga 3 miliar franc Swiss atau setara US$3,23 miliar dalam bentuk saham dan menanggung kerugian hingga 5 miliar franc Swiss (US$5,4 miliar) dalam sebuah merger yang direkayasa oleh pihak berwenang Swiss.
"Kami menyambut baik serangkaian tindakan komprehensif yang ditetapkan oleh otoritas Swiss hari ini untuk mendukung stabilitas keuangan," kata BoE dalam sebuah pernyataan, dan menambahkan bahwa mereka akan mendukung mitra internasional dalam mengimplementasikan tindakan tersebut.
"Sistem perbankan Inggris memiliki permodalan dan pendanaan yang baik, dan tetap aman dan sehat," sambungnya.
ubsBaca Juga: UBS Bakal Akuisisi Credit Suisse, Ini Kata Pemerintah Swiss
London adalah pusat keuangan utama dan kedua bank Swiss memiliki unit-unit yang berbasis di Inggris yang diatur oleh Otoritas Perilaku Keuangan atau Financial Conduct Authority (FCA) dan the BoE's Prudential Regulation Authority (PRA) BoE.
FCA mengatakan bahwa mereka setuju untuk menyetujui tindakan yang diumumkan sehubungan dengan entitas-entitas yang berada di bawah kewenangan regulasi dan pengawasannya.
Pernyataan BoE ini bertepatan dengan pernyataan serupa dari Bank Sentral Eropa dan Federal Reserve Amerika Serikat, serta pernyataan dari kementerian keuangan Inggris.
Baca Juga: Hindari Krisis Membesar, UBS Sepakat Akuisisi Credit Suisse Senilai US$ 3,3 Miliar
"Pemerintah Inggris menyambut baik langkah-langkah yang diambil oleh otoritas Swiss terkait Credit Suisse untuk mendukung stabilitas keuangan, dan akan terus terlibat dengan FCA dan Bank of England seperti biasanya," kata juru bicara kementerian keuangan.
Para pejabat Inggris telah berusaha meyakinkan para investor mengenai kesehatan sistem perbankan yang lebih luas sejak runtuhnya pemberi pinjaman AS, Silicon Valley Bank, awal bulan ini.