Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bank Sentral China menambahkan emas ke cadangan devisanya pada September untuk bulan ke-11 berturut-turut.
Mengutip Reuters, Selasa (7/10/1025), berdasarkan data resmi dari People's Bank of China (PBOC) menunjukkan, Cadangan emas China naik menjadi 74,06 juta ons troi pada akhir September dari 74,02 juta ons troi pada akhir Agustus.
Menurut PBOC, cadangan emasnya bernilai US$ 283,29 miliar pada akhir bulan lalu, naik dari US$ 253,84 miliar pada akhir Agustus.
"Angka yang kuat akan memperkuat gagasan bahwa China ingin melakukan de-dolarisasi dan mempercepat tindakannya di bidang tersebut," kata analis independen Ross Norman.
Baca Juga: Gubernur Bank Sentral China Janjikan Kebijakan Berbasis Data untuk Dukung Pemulihan
"Pembelian lebih lanjut, bahkan yang moderat, akan dipandang positif di pasar domestik yang sensitif terhadap harga. Hal ini dapat mempersempit diskon signifikan di Loco Shanghai. Hal ini akan memberikan keyakinan kepada investor, pembeli ETF, dan institusi bahwa emas akan terus naik."
Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai tempat lindung nilai dari ketidakpastian politik dan ekonomi, telah mencapai beberapa rekor tertinggi sepanjang tahun ini karena ketidakpastian seputar tarif AS, konflik geopolitik, ekspektasi penurunan suku bunga, pelemahan dolar yang lebih luas, dan pembelian bank sentral yang kuat.
Harga emas naik di atas US$ 3.900 per ons pada hari Senin.
Baca Juga: Bank Sentral China Menahan Bunga Acuan Pasca The Fed Turunkan Suku Bunga
Pada bulan Mei 2024, PBOC menghentikan aksi pembelian emasnya yang telah berlangsung selama 18 bulan. Namun, bank sentral melanjutkan pembelian emasnya pada November 2024.
Survei oleh World Gold Council (WGC) menunjukkan bahwa bank-bank sentral di seluruh dunia memperkirakan kepemilikan emas sebagai proporsi cadangan mereka akan meningkat selama lima tahun ke depan, sementara cadangan dolar mereka diperkirakan akan lebih rendah.