Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Itu telah menimbulkan beberapa kekhawatiran PBOC mungkin terkendala dalam upayanya untuk melonggarkan kebijakan. Dalam sebuah laporan yang dirilis Sabtu, PBOC mengatakan akan mempertahankan kebijakan moneter yang hati-hati untuk mencegah penyebaran inflasi.
Baca Juga: Hadang Rakuten, Yahoo Japan dan Line Corp bakal merger
Yan Se, kepala ekonom Founder Securities di Beijing, mengatakan penurunan suku bunga repo menunjukkan bahwa otoritas terbuka untuk menggunakan operasi pasar terbuka yang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana harian sistem keuangan untuk merangsang pertumbuhan jangka panjang dalam ekonomi riil.
"Bank-bank komersial secara komprehensif mengevaluasi biaya pembiayaan untuk memutuskan LPR, sehingga menurunkan suku bunga repo dapat menjaga stabilitas kebijakan moneter," katanya.
Sementara menurut Zhou dari Commerzbank, dengan keputusan tak terduga itu kemungkinan untuk pemangkasan LPR juga semakin tinggi. Dia melihat ada juga kemungkinan pemangkasan rasio persyaratan cadangan bank (RRR) yang diperkirakan sebelum akhir tahun.
Baca Juga: BKPM: Ada 59 calon investor dari China tertarik merelokasi usahanya ke Jawa Tengah
Pemangkasan suku bunga repo itu mendukung pasar obligasi. Julian Evans-Pritchard, ekonom senior Capital Economics mengatakan, pemangkasan itu adalah langkah untuk menurunkan biaya pendanaan marjinal untuk bank, yang sangat bergantung pada repo sebagai sumber likuiditas jangka pendek.