Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
Para pembuat kebijakan sebelumnya memperkirakan ekonomi mengalami rebound pada kuartal ketiga didukung oleh pengeluaran fiskal besar-besaran dan mengurangi penurunan pengiriman luar negeri. Tetapi peningkatan terbaru dalam kasus virus telah memberikan prospek yang suram untuk jalur pertumbuhan, kata para ahli.
Sebelumnya Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) memperkirakan, ekonomi Korea Selatan kemungkinan akan menyusut 0,8% pada tahun 2020 berkat tanggapan yang berhasil terhadap pandemi.
Tetapi jika gelombang kedua dari pandemi virus corona terjadi, ekonomi Negeri Ginseng diperkirakan akan berkontraksi 2%tahun ini, kata OECD.
Baca Juga: Kasus harian Covid-19 di Korea kembali di atas 300, gereja Sarang Jeil jadi hotspot
Proyeksi pertumbuhan BOK kali ini, juga jauh lebih rendah dari perkiraan pemerintah di bulan Juni sebesar 0,1%.
Sementara itu, BOK sedikit menaikkan perkiraan inflasi 2020 menjadi 0,4% dari proyeksi sebelumnya 0,3%. Tetapi bank sentral memperkirakan inflasi akan tumbuh 1% tahun depan, sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,1%.
Pengiriman keluar dari negara itu memperpanjang kemerosotannya ke bulan kelima secara berturut-turut di bulan Juli, tetapi laju penurunannya melambat karena pembukaan kembali ekonomi utama menyusul penguncian yang ketat. Data Bea Cukai Korea menunjukkan, ekspor Korea Selatan mencapai US$ 42,8 miliar pada Juli, turun 7% dari tahun sebelumnya.