Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Bank sentral Malaysia menahan suku bunga acuan pada 3% pada Selasa (5/11). Bank Negara Malaysia memprediksikan belanja sektor swasta tetap kuat dan bisa mengimbangi tekanan ekspor yang lemah.
Bank Negara Malaysia mengungkapkan bahwa indikator ekonomi terbaru tetap sejalan dengan harapan meski permintaan global melambat. Hal ini menunjukkan ekspansi moderat di kuartal ketiga.
"Pada level suku bunga saat ini, sikap kebijakan moneter tetap akomodatif dan mendukung kegiatan ekonomi," ungkap Bank Negara Malaysia dalam pernyataan yang dikutip Reuters. Bank sentral menambahkan bahwa pertumbuhan akan ditopang oleh belanja sektor swasta.
Delapan dari 11 ekonom pada polling Reuters memperkirakan pertumbuhan ekonomi Malaysia tahun ini akan mencapai 4,7% dan naik tipis menjadi 4,8% tahun depan.
Tapi, ekspor Malaysia bulan September turun 6,8%. Ini adalah penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir.
Baca Juga: Ekonomi melandai, Bank sentral China memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah
Data bulan September mengindikasikan pelemahan permintaan global yang masih berlanjut. "Saya berharap suku bunga turun hari ini sebagai tindakan pencegahan. Bank Negara Malaysia menunda pemangkasan dan mungkin menyiapkan sejumlah penangkal di tahun depan. Tapi saya melihat pemangkasan akan segera datang," kata Charu Chanana, analis Continuum Economics kepada Reuters.
Chanana menambahkan bahwa negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dan China akan menjadi kunci utama. "Jika detail masih suram, maka pemangkasan suku bunga bisa terjadi, mungkin pada Januari," imbuh dia.
Malaysia akan merilis data pertumbuhan ekonomi pekan depan. Capital Economics yang memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga pada hari ini, memprediksikan pertumbuhan akan melambat menjadi 4,2% dari sebelumnya 4,9% di kuartal kedua.
Baca Juga: Mayoritas bursa Asia menghijau terdorong sentimen positif kesepakatan dagang AS-China
Bank Negara Malaysia mengatakan, pertumbuhan ekonomi akan berada dalam kisaran proyeksi 2019 dan laju pertumbuhan meningkat pada tahun depan. Sebelumnya, bank sentral memprediksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan bergerak antara 4,3%-4,8%.
Kepala Ekonomi Bank Islam, Mohd Afzanizam Abdul Rashid mengatakan, bank sentral mungkin akan menunggu pergerakan pertumbuhan tahun depan sebelum menentukan arah suku bunga, terutama jika belanja konsumen terus meningkat. "Jika belanja konsumen mampu meningkat di atas tren, maka ekonomi akan tumbuh di laju yang positif," kata dia.