kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.608.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.204   76,00   0,47%
  • IDX 7.216   -16,49   -0,23%
  • KOMPAS100 1.066   1,18   0,11%
  • LQ45 842   -1,96   -0,23%
  • ISSI 215   0,77   0,36%
  • IDX30 433   -1,07   -0,25%
  • IDXHIDIV20 518   -0,36   -0,07%
  • IDX80 122   0,04   0,04%
  • IDXV30 124   0,15   0,12%
  • IDXQ30 142   -0,18   -0,12%

Bank Sentral Singapura Longgarkan Kebijakan Moneter, Pertama Kali Sejak Maret 2020


Jumat, 24 Januari 2025 / 08:14 WIB
Bank Sentral Singapura Longgarkan Kebijakan Moneter, Pertama Kali Sejak Maret 2020
ILUSTRASI. Bank Sentral Singapura (MAS) merevisi proyeksi inflasi inti untuk 2025 menjadi 1,0%-2,0%, lebih rendah dari estimasi sebelumnya 1,5%-2,5%. REUTERS/Darren Whiteside/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Bank Sentral Singapura (MAS) melonggarkan kebijakan moneter untuk pertama kalinya sejak 2020, dengan alasan proyeksi pertumbuhan dan inflasi tahun ini yang lebih rendah dari perkiraan awal.

Monetary Authority of Singapore (MAS), yang mengatur kebijakan moneter melalui nilai tukar daripada suku bunga, mengumumkan pengurangan kecil pada kemiringan jalur kebijakan yang dikenal sebagai S$NEER (nilai tukar nominal efektif dolar Singapura).

Namun, tidak ada perubahan pada lebar jalur kebijakan atau tingkat pusatnya.

Baca Juga: Bursa Asia Berseri Jumat (24/1) Pagi, Mengekor Jejak Kenaikan Wall Street

"Penyesuaian terukur ini sejalan dengan jalur apresiasi S$NEER yang moderat dan bertahap untuk memastikan stabilitas harga dalam jangka menengah," kata MAS pada Jumat (24/1).

Terakhir kali MAS melonggarkan kebijakan pada Maret 2020 saat Singapura bersiap menghadapi resesi akibat pandemi COVID-19 yang melanda dunia.

Alasan dan Dampak Kebijakan

Ekonom Maybank, Chua Hak Bin mengatakan bahwa dengan inflasi inti di bawah 2% dan pertumbuhan ekonomi diproyeksikan melambat, MAS sedang menyesuaikan kebijakan dengan mengurangi tingkat apresiasi S$NEER.

"Apakah MAS akan melonggarkan kebijakan lagi tahun ini bergantung pada tingkat inflasi inti dan seberapa besar perlambatan momentum pertumbuhan," tambah Chua.

Pada Jumat, MAS merevisi proyeksi inflasi inti untuk 2025 menjadi 1,0%-2,0%, lebih rendah dari estimasi sebelumnya 1,5%-2,5%.

Baca Juga: Daftar 5 Negara Paling Kaya Dunia di 2025, Amerika Serikat Tak Masuk Daftar

Inflasi inti telah turun dari puncaknya 5,5% pada Januari dan Februari 2023 menjadi 1,8% pada Desember. Sementara itu, proyeksi inflasi umum tetap di kisaran 1,5%-2,5%.

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada 2024 mencapai 4%, melebihi perkiraan awal pemerintah sebesar 3,5%, berdasarkan estimasi awal yang diterbitkan bulan ini.

Namun, MAS memperkirakan PDB akan tumbuh lebih lambat, antara 1%-3%, pada 2025.

Setelah pengumuman ini, nilai dolar Singapura stabil terhadap dolar AS meskipun sempat melemah sesaat, dan indeks saham acuan domestik naik 0,7%.

Kebijakan Unik Singapura

Sebagai ekonomi yang sangat bergantung pada perdagangan, Singapura mengelola kebijakan moneter dengan cara unik, yaitu menyesuaikan nilai tukar dolar Singapura terhadap sekeranjang mata uang, bukan melalui suku bunga domestik seperti kebanyakan negara lainnya.

Baca Juga: Singapore Tourism Board dan Gojek Jalin Kemitraan di Bidang Pariwisata Singapura

MAS telah memperketat kebijakan moneter lima kali sejak Oktober 2021, termasuk dua langkah di luar siklus, untuk mengendalikan inflasi selama pandemi dan di tengah ketidakstabilan geopolitik global.

Namun, sejak April 2023, MAS mempertahankan kebijakan stabil saat kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi mengalahkan risiko inflasi.

Sebelum pengumuman ini, para analis yang disurvei Reuters terpecah pendapatnya terkait kemungkinan MAS melonggarkan atau mempertahankan kebijakan moneter.

Selanjutnya: Begini Tanggapan Rusia Soal Ancaman Sanksi Trump Atas Perang Ukraina

Menarik Dibaca: Rekomendasi 4 Aplikasi Kencan untuk Cari Pasangan Serius, yuk Download Sekarang



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×