kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -50.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Bantu Perangi Pandemi, Filipina Cabut Larangan Pembukaan Tambang Terbuka Baru


Rabu, 29 Desember 2021 / 13:29 WIB
Bantu Perangi Pandemi, Filipina Cabut Larangan Pembukaan Tambang Terbuka Baru
ILUSTRASI. Manila mendorong investasi pertambangan untuk menopang pendapatan pemerintah ketika penguncian dan pembatasan Covid-19 merusak ekonomi Filipina. REUTERS/Thomas White/Illustration.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

Filipina adalah salah satu pemasok bijih nikel terbesar di dunia dan juga kaya akan tembaga dan emas. Tetapi, pemerintah memperkirakan, 95% sumber daya mineralnya masih belum dimanfaatkan.

Pendapatan pertambangan menyumbang kurang dari 1% dari PDB ke perekonomian tahun lalu, menurut data Pemerintah Filipina.

Kamar Pertambangan Filipina menyambut baik keputusan untuk mencabut larangan tersebut, dengan mengatakan "itu akan memungkinkan industri untuk berkontribusi lebih banyak untuk pemulihan ekonomi negara".

Tapi, para pendukung anti-pertambangan menyebutkan, keputusan tersebut  adalah "prioritas pembangunan yang picik dan salah tempat dari pemerintah".

"Sekali lagi, rezim Duterte lebih mengutamakan agenda ekonomi yang cacat dengan mengkategorikan pertambangan yang merusak sebagai industri penting sebagai bagian dari pemulihan pandemi," kata Aliansi untuk Mengakhiri Pertambangan dalam sebuah pernyataan.




TERBARU

[X]
×